JAKARTA- Pegiat media sosial, Denny Siregar dan Ustad Tengku Zulkarnai 'perang' komentar di twitter. Keduanya mengomentari deklarasi Koalis Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dibubarkan oleh kepolisian di Surabaya.
Mulanya, Denny Siregar menilai, Surabaya adalah kota toleransi yang tinggi. Maka tak heran jika di sana KAMI dibubarkan.
“Surabaya adalah salah satu kota benteng toleransi di Indonesia. Jadi gak usah coba-coba deh di bumi Surabaya. Masih untung dibubarkan. Dulu HTI mau jajal, malah bonyok di sana..,” tulis Denny di akun Twitternya.
Cuitan itu ditanggapi oleh Ustad Tengku Zulkarnain. Wasekjen MUI ini mengetakan, Denny seharusnya paham tentang negara demokrasi. Aksi KAMI tidak melanggar konstitusi. Itu bagian dari kebebasan berpendapat.
Tengku Zul juga menganggap Denny Siregar telah menyamakan KAMI dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Denny ini belajar Demokrasi apa tidak? KAMI berhak berkumpul dan mengeluarkan pendapat, dijamin Konstitusi. Kecuali Penguasa memakai TANGAN BESI mengerahkan gerakan yg membrangus Demokrasi seperti Korea Utara. Terus buat apa Reformasi? KAMI = HTI? Cekak banget," tulis Tengku Zukarnain.
Tak ambil baik, Denny Siregar kemudian membalasnya. Denny bilang Tengku Zul tidak paham maksud cuitannya. Dia membantah menyamakan KAMI dengan HTI.
"Kebanyakan maenan ayam, ya gini penafsiran si @ustadtengkuzul, mantan pemain organ tunggal. Gada yang samakan KAMI dengan HTI. Saya bilang, untung KAMI hanya dibubarkan. HTI malah bonyok. Lagian, ngapain juga ngumpul-ngumpul dimasa pandemi gini?," tulis Denny Siregar.
Tengku Zul kemudian menjawabnya. Ia menganggap Denny Siregar tidak selevel dengan para deklarator dan inisiator KAMI. Di mana mereka terpelajar dan punya rekam jejak yang jelas.
"Prof. Dr. Dien Syamsuddin saat remaja sudah jadi Ketua IPNU (Ikatan Pelajar Nahdhotul Ulama). Ujungnya Ketua Umum Muhammadiyah. Jendral Gatot, Panglima TNI." Tulis Tengku Zul.
Tengku Zul lantas menyindir Denny Siregar. "Ente pernah jadi apa selain jadi Buzzer? Pak Dien dan Jend. Gatot jauh lebih baik dari Buzzers bahkan dari mantan Tukang kayu." pungkas Tengku Zulkarnai. (dal/fin)