CIHIDEUNG – Dinas Kesehatan beserta puskesmas se-Kota Tasikmalaya melaksanakan Gerakan Bersama (Gema) lawan Covid-19 secara serentak ke sejumlah titik keramaian. Mereka mengingatkan pentingnya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) dalam menekan risiko penyebaran corona.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih SSos, MSi menjelaskan, gerakan itu merupakan tindaklanjut hasil rapat koordinasi yang telah dilaksanakan seluruh Dinas Kesehatan se-Jawa Barat. Berfokus terhadap upaya penurunan kasus positif dan menghentikan risiko penyebaran di tataran masyarakat.
“Spirit-nya, gerakan ini memberdayakan masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa mencegah penyebaran corona secara mandiri, salah satunya dengan 3M,” kata dia usai melepas secara simbolis tim kesehatan yang terjun ke lapangan, Kamis (24/9).
BACA JUGA: SuperM Rilis Album Perdana Sekaligus MV One (Monster & Infinity)
Dia mengatakan personel yang terjun terdiri dari tim seksi promosi kesehatan, puskesmas, bersama seluruh stakeholder. Mereka mengingatkan kembali serta mengedukasi masyarakat, supaya memahami apa itu Covid-19, apa bahaya yang ditimbulkan dan bagaimana cara menekan risiko penyebarannya.“Sehingga, kesadaran kolektif diharapkan muncul dari masyarakat sendiri. Berdaya, mengantisipasi dari mulai dirinya sendiri, keluarga bahkan lingkungan,” tuturnya seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya (Fajar Indonesia Network Grup).
BACA JUGA: Unggah Foto, Nia Ramadhani Malah Ditagih Karyawan yang Belum Gajian
3M sendiri merupakan protokol kesehatan yang bisa diterapkan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari. Di lapangan, tim pun mengingatkan ketika ditemukan warga berkerumun, tidak bermasker saat berada di ruang terbuka. “Dari Seksi Promkes sendiri, tadi (kemarin, Red) berkeliling ke titik-titik potensi keramaian, seperti Dadaha, Pasar Cikurubuk dan lain sebagainya,” kata Suryaningsih.Ia menambahkan saat turun ke lapangan, tim juga memberikan informasi perkembangan kasus positif di daerah. Supaya masyarakat lebih waspada dan hati-hati saat beraktivitas di luar rumah, salah satunya dengan menerapkan 3M.
“Setelah ini pun kami akan terus masif menginformasikan kepada publik atau woro-woro 3M. Mendorong semangat masyarakat supaya sama-sama melakukan Gema lawan Covid-19,” harap dia.
Sementara itu, pengunjung Kompleks Olahraga Dadaha, Irham Nurfaozan (34) mengakui kegiatan tersebut sangat penting dilaksanakan secara masif. Sebab, sejumlah kalangan masyarakat, cenderung masih tidak taat dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker ketika beraktivitas di tempat umum.
“Kita kadang jadi paranoid sendiri, ketika ada yang seperti itu dan berdekatan. Memakai masker itu kan bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain,” ungkapnya.
Pengunjung lainnya, Nani Nurfitri (22) menuturkan hal serupa. Ia kerap khawatir ketika beraktivitas di Dadaha, terutama hari Minggu, karena kerap dipadati pengunjung dan pedagang.
“Nah physical distancing itu kan penting, minimal kita mengurangi risiko penyebaran apabila ada orang lain yang berpotensi menularkan. Diharapkan pemerintah dengan program semacam ini bisa menyadarkan pihak-pihak lain yang masih cenderung abai akan protokol kesehatan,” pintanya. (igi)