Datang ke Belitung, WNA Perancis Positif

fin.co.id - 23/09/2020, 03:34 WIB

Datang ke Belitung, WNA Perancis Positif

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BELITUNG - Seorang Warga Negara Asing (WNA) berjenis kelamin laki-laki terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kabupaten Belitung. Itu berdasarkan hasil pemeriksaan Uji PCR Spesimen Swab Tenggorokan dengan alat TCM di Laboratorium Biomedis RSUD dr. H. Marsidi Judono (RSMJ).

"PASIEN 1412 inisial JN Laki-laki usia 66 tahun, hasil swab positif dan terkonfirmasi Positif Covid-19," kata Bupati Belitung sekaligus Ketua Gugus Tugas PercepatanPenanganan Covid-19 di Kabupaten Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9).

Menurut Bupati, pada tanggal 9 September 2020 pasien datang dari Negara Prancis, lalu transit 1 malam di Jakarta. Kemudian dia melanjutkan perjalanan ke Belitung dan tiba di Tanjungpandan pada tanggal 11 September 2020.

BACA JUGA:  KPK Tidak Perlu Ambil Alih Kasus Djoko Tjandra, Cukup Lakukan Supervisi

Setibanya di Tanjungpandan Belitung, pasien dilakukan rapid test pada hari itu juga di RSUD dr. H. Marsidi Judono. "Pasien 1412 ini dengan keluhan gejala panas, batuk dan pilek, hasil test menyatakan bahwa hasilnya non reaktif," terang Bupati yang karib disapa Sanem seperti dikutip dari Babel Pos (Fajar Indonesia Network Grup).

Setelah itu, kata Sanem pasien dipulangkan ke rumahnya. Sebelum melakukan perjalanan ke Indonesia pasien juga sudah pernah melakukan tes Swab PCR sebanyak 3kali di Prancis dengan hasil tes Negatif.

Selanjutnya, pada 19 September 2020 pasien itu mendatangi sebuah Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Belitung, dengan tujuan untuk melakukan rapid test kembali, dan didapatkan hasil reaktif. "Keluhan yang dialami pasien adalah demam, sakit tenggorokan, batuk disertai dengan gambaran pneumonia dari hasil pemeriksaan radiologi," sebutnya.

BACA JUGA:  Gatot Nurmantyo Ngaku Dicopot Jokowi Karena Putar Film G30S/PKI

Kemudian setelah itu, pasien dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Pada tanggal 21 September 2020 pasien dilakukan pengambilan Swab. "Hasil pemeriksaan lanjutan dengan alat TCM di Laboratorium Biomedis RSUD dr. H.Marsidi Judono, hasil tes menyatakan bahwa pasien terkonfirmasi positif Covid-19," terang Sanem.

Sanem menambahkam, saat ini pasien sedang diisolasi dan diobservasi di RSUD dr. H. Marsidi Judono untuk menentukan tingkatan berat ringan penyakit untukmerencanakan penatalaksanaan selanjutnya.

"Pada era New Normal ini, kembali saya mengajak kepada seluruh masyarakat Belitung, agar senantiasa waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Semoga Allah SWTsenantiasa melindungi kita semua, sehingga terbebas dari segala hal sakit-penyakit dan pandemi Covid-19 segera berlalu. Amiin Ya Rabbal Allamin," harapnya.

"Jangan lupa pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan jangan suka berkerumun. Tingkatkan kewaspadaan dalam menjaga kebersihan dan lingkungan," tandasorang nomor 1 di Kabupaten Belitung tersebut.

BACA JUGA:  BPJS Kesehatan Tigaraksa Kenalkan Inovasi dan Kebijakan di Masa Pandemi

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Babel Andi Budi Prayitno menyebutkan, selain penambahan kasus konfirmasi positif, Andi juga membeberkan empat kesembuhan pasien Covid-19. Keempatnya pasien berasal dari Pangkalpinang, yang merupakan klaster dari perkantoran. "Pasien sembuh yakni RHH (55), APB (50), BS (49) dan ES (55)," ujarnya.

Untuk update saat ini, lanjut Andi, kumulatif positif berjumlah 312, dinyatakan sembuh 268 orang dan dalam isolasi 40 orang. "Detail sebarannya, Pangkalpinang masih tertinggi dengan 130 kasus, Bangka 82 kasus, Bangka Tengah 20 kasus, Bangka Barat 23 kasus, Bangka Selatan 10 kasus, Belitung 35 (bertambah 1) dan Belitung Timur 12 kasus," paparnya.

Sementara persentase tingkat orang yang selesai isolasi dan dinyatakan sehat dari Covid-19 di Babel, diakui Andi, kembali mengalami sedikit peningkatan yakni berada di angka 85,90 persen, sementara tingkat kematian orang yang terkonfirmasi Covid-19 berada di angka 1,28 persen. "Jumlah kontak erat 4.348 orang dan jumlah kasus suspek 1.581 orang," jelasnya.

BACA JUGA:  Reforma Agraria Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan

Lebih lanjut, dikatakan Andi, Virus Corona (SARS-CoV-2) yang bertanggung jawab atas Covid-19 ditularkan antarmanusia melalui kontak langsung, tetesan air liur (droplet) saat berbicara, bersin atau batuk, dan kemungkinan terbaru dalam bentuk aerosol menyebar di udara (airborne) untuk rentang waktu yang cukup lama yakni 8 jam.

"Sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 menunjukkan gejala (simptomatik). Namun, ada pula orang tanpa gejala (asimptomatik) yang berisiko tinggi menularkan virus ke orang lain.

Asimptomatik adalah seseorang yang telah terinfeksi virus tapi tidak merasa sakit atau menunjukkan gejala apa pun. Ini berbeda dari pra-gejala, yang berarti seseorang tidak menunjukkan gejala pada tahap awal penyakit tetapi mengembangkannya nanti," terangnya.

Bagi seseorang yang tidak menunjukkan gejala, waktu antara infeksi dan timbulnya gejala berkisar dari 1 sampai dengan 14 hari. "Selain berisiko menularkan virus ke orang lain, orang yang tanpa gejala biasanya pernah melakukan kontak erat dengan kasus positif Covid-19," katanya lagi.

Perlu digarisbawahi dan ditegaskan kembali bahwa penanganan pandemi Covid-19 adalah kerja dan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, penanggulangan bencana nonalam ini musti dilakukan dengan saling bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi. "Tanpa itu, upaya kita bersama dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal," ungkapnya.

Cetak biru (blue print) penanganan Covid-19 di Babel dilakukan dalam kerangka kerja tracking yang proaktif meliputi: tracing yang agresif, testing yang massif, serta treatment yang optimal, terukur, dan disiplin.

Admin
Penulis