MAKASSAR - Tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas membuat usaha "Benih Padi Malolo" untuk petani di Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar.Tujuannya, ntuk menyediakan benih padi sebar berkualitas menggunakan alat-alat produksi yang berteknologi tinggi.
Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) tersebut berlokasi di Dusun Bulung Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Usaha Benih Padi Malolo diketuai oleh Suryanti (K3, 2018) serta beranggotakan Ardyansyah Saputra Basri (Kesmas, 2019), Nur Latifah Salman (Kesmas, 2019), Muh. Iqran Al-Muktadir (Kesmas, 2019), Nurul Aulyah Paisal (Kesmas, 2019), dan Wahyudi Mellolo Patiung (Kesmas, 2019).
Salah seorang anggota tim, Ardyansyah mengatakan sektor pertanian merupakan komponen utama yang menopang kehidupan manusia, karena peran dan fungsinya sebagai sumber ketersediaan bahan pangan untuk kelangsungan hidup.
Di masa sekarang, setiap orang berusaha untuk melakukan akselerasi penyediaan pangan yang berorientasi pada proses produksi yang efisien, hasil yang melimpah, serta mutu atau kualitas yang baik. Salah satu produk pertanian yang diakselerasi ketersediaannya di Indonesia adalah benih padi.
Olehnya, melalui program tersebut, pihaknya ingin memastikan ketersediaan benih padi sebar berkualitas kepada para petani setempat. “Benih yang dihasilkan juga telah lulus sertifikasi atau uji lab, guna menghasilkan komoditas padi yang minim kegagalan panen dan terserang hama,” jelas Ardyansyah seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Dosen pendamping PMW Unhas, Muhammad Rachmat menambahkan, proses produksi pada program usaha Benih Padi tersebut, lebih efisien dari proses produksi yang dilakukan oleh para produsen benih konvensional. Apalagi di Kabupaten Polewali Mandar, dari segi harga lebih terjangkau oleh petani.
Selain itu, lanjut dia, jika proses produksi benih dilakukan secara konvensional, akan membutuhkan waktu sekitar tujuh hari. Sedangkan proses produksi benih pada program Benih Padi Malolo, hanya membutuhkan waktu sekitar dua hari.
"Dalam kurun waktu dua hari benih siap dikemas dan dijual kepada petani komoditas padi,” terang dosen FKM Universitas Hasanuddin tersebut.
Untuk proses produksi benih pada program Benih Padi Malolo terdiri dari lima tahapan, mulai dari proses penghisapan benih padi pokok, pengayakan benih untuk memisahkan kotoran dan penampungan benih yang kemudian dipanaskan di mesin oven atau tungku pembakaran selama 24 jam.
Selanjutnya, pada pemisahan kotoran, menggunakan mesin seed cleaner pada benih yang telah dikurangi kadar airnya saat pemanasan. Terakhir, yaitu proses penimbangan dan pengemasan benih (dijual dalam kemasan dengan ukuran 10 kg).(Dewi)