Kabupaten Kekurangan 1 Juta Benih Lele

fin.co.id - 19/09/2020, 03:35 WIB

Kabupaten Kekurangan 1 Juta Benih Lele

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SERANG - Kebutuhan benih ikan lele di Kabupaten Serang setiap bulannya mencapai 3 juta ekor, namun sampai saat ini baru terpenuhi 2 juta ekor atau masih kurang 1 juta ekor. Untuk menutupi kekurangan itu, Pemkab Serang masih mendatangkan lele dari daerah luar seperti dari Bogor, Subang, Jawa Barat dan dari beberapa daerah lainnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 ini usaha budidaya ikan tawar tidak terganggu. "Untuk produksi tidak ada masalah. Tapi sempat terkendala distribusi benih karena kita masih kekurangan benih dan biasa ngambilnya ke Bogor," kata Suhardjo seperti dikutip dari Banten Raya Pos (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis (17/9).

BACA JUGA:  Sayangi Pemilih, Kandidat Cukup Sapa Warga Via Telpon dan Manfaatkan Medsos

Ia mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pengembangan benih ikan lele baik di balai benih ikan (BBI) di Kecamatan Baros maupun di unit pembenihan rakyat (UPR) seperti di Kecamatan Padarincang, Pabuaran, Kibin, Ciruas, Petir, dan di Kecamatan Kramatwatu. "Kebutuhan benih ikan lele kita 3 juta ekor tapi baru terpenuhi sekitar 2 juta ekor per bulan," ujarnya.

Hardjo juga mengungkapkan, selain memberikan pelatihan-pelatihan budidaya benih ikan lele, pihaknya juga merekemondasikan pembudidaya ikan lele yang baik untuk mendapatkan sertifikat cara budidaya ikan yang baik (CBIB) sebagai jaminan pasar. "Kita tidak merekomendasikan penjualan ikan lele yang diberi pakan ayam tiren, sosis kadaluarsa," paparnya.

BACA JUGA:  Wow, Ini Penampakan Celana Dalam Dinar Candy yang Laku Seharga Rp50 Juta

Ia menuturkan, sebenarnya budidaya ikan tawar tidak hanya ikan lele saja tapi juga ada ikan nila, ikan gurame, ikan tawes, ikan patin, dan udang galah. Namun ikan tawar yang mudah dibudidayakan dan cepat menghasilkan serta pasarnya terbuka luas hanya ikan lele. "Ikan lele itu 40 hari sudah bisa dipanen, tapi kalau kaya ikan nila sama gurame bisa sampai delapan bulan," tuturnya.

Kemudian, budidaya ikan lele tersebar di 19 kecamatan karena budidaya ikan lele bisa dilakukan baik di daerah yang banyak air maupun yang minim air.

BACA JUGA:  Syekh Ali Jaber Mengaku Rasa Adem Saat Ditusuk, Gus Nur: Hahahaha Mungkin Dia Waliyullah….

"Budidaya ikan lele bisa di air mengalir dan di air menggenang. Bahkan, dengan air minim pun bisa dengan cara sistem bioflok pakai terpal. Kita sudah mencoba di beberapa tempat untuk sistem bioflok. Kita rekomendasikan daerah-daerah yang minim air," katanya.

Terpisah, pembudidaya ikan lele dan benih ikan lele di Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu Ridwan membenarkan jika budidaya ikan lele di masa pandemi Covid-19 ini sempat terkendala pemenuhan benih.

"Iya sempat kekurangan benih karena pembenihan yang saya lakukan jumlahnya tidak begitu banyak. Saya sempat mencari ke Bogor benihnya," ujar Ridwan. (tanjung/fikri)

Admin
Penulis