POLEWALI - Sejumlah pekerja proyek rehab bangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polman bekerja tanpa menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Proyek rehab gedung tersebut dikerjakan oleh CV Sinar Poleang bernilai kontrak sekira Rp2, 3 miliar bersumber dari dana alokasi umum dengan jangka waktu 120 hari kerja.
Anggota Komisi IV DPRD Polman, Syaiful ST geram saat melihat langsung pekerja bangunan itu beraktivitas hanya menggunakan sandal jepit dan tidak memakai helm pengaman.
BACA JUGA: Katy Perry Melahirkan, Orlando Bloom: Welcome To The World Daisy Dove Bloom
Sebagai anggota DPRD fungsi pengawasan perlu saya menegur supaya gunakan safety. Mereka perlu pemahaman masalah K3 pertama sepatu, helm dan kartu identitas pengenal kalau pekerja disini," kata Syaiful saat ditemui di kantor DPRD Polman seperti dikutip dari Sulbar Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis 27 Agustus.Selain itu, anggota DPRD Polman dua periode tersebut mengungkapkan sebelum terpilih menjadi anggota DPRD ia juga berprofesi sebagai kontraktor. Sehingga ia memahami betapa pentingnya K3 bagi para pekerja bangunan.
BACA JUGA: Tengku Zulkarnain: Aneh, Pendukung Jokowi Fitnah MUI Makan Uang Negara
"Kalau dia tidak mau pake helm sama sepatu berhentikan saja, masa pakai sandal kerja tidak pakai helm, karena kita tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Syaiful.Dikonfirmasi terpisah, pengawas proyek rehab gedung DPRD Polman, Rahman mengaku sudah menyiapkan segala alat pengaman K3 seperti sepatu dan helm Akan tetapi sejumlah pekerja mengabaikan karena menurutnya mungkin belum terbiasa.
"Di sini ada 15 orang pekerja, kuli bangunan sudah disiapkan alat pengamannya, tapi tidak dipakai mungkin pengaruh tidak terbiasa," pungkasnya. (ali)