BSU yang diberikan oleh pemerintah ini menjadi salah satu nilai tambah menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Dia berharap dana tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pekerja penerima.
"Kami terus mengimbau kepada perusahaan agar selalu mendukung dan berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerjanya," katanya.
Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan bantuan subsidi gaji kepada total 15,7 juta pekerja pada akhir September 2020.
BACA JUGA: ‘Kalau KAMI itu Gerakan Moral, Harusnya Jangan Ada Poster Pemakzulan Presiden’
Tahapan subsidi gaji yang disalurkan adalah setiap dua bulan (tahap pertama) selama empat bulan. Sehingga pada tahap pertama ini, bantuan subsidi gaji yang dsalurkan sebesar Rp1,2 juta. Sisa subsidi gaji akan disalurkan pada dua bulan berikutnya.Pada kesempatan tersebut Jokowi bertanya kepada seorang perawat di Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading mengenai kepatuhannya membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan/BPJAMSOSTEK.
"Semua sudah terima di account, entah di tabungan, entah di bank, sudah diterima? Berapa yang diterima, lihat dulu, jangan-jangan kebanyakan nanti," kata Jokowi.
"Siap sudah Pak, yang kita terima Rp1,2 juta," jawab perawat tersebut.
"Ibu terima Rp1,2 juta, bulanan sudah dapat gaji juga, mau dipakai apa?" tanya Presiden.
"Sebelumnya saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak, pemerintah, dan Jamsostek yang sudah memberikan kepada kami semua yang membutuhkan bantuan. Saya pribadi dengan adanya COVID-19 ini kita memang sangat mengalami kesulitan. Kita di RS juga mengalami penurunan, satu bulan itu setiap karyawan itu mendapatkan namanya cuti di luar tanggungan, jadi kita setiap bulan itu dipotong gaji," katanya.
BACA JUGA: Brenton Tarrant, Pembunuh Jamaah di Masjid Christchurch Divonis Seumur Hidup
Tak hanya perawat, Jokowi juga berdialog dengan seorang guru honorer penerima subsidi gaji."Ada guru honorer? Ibu rutin ya bayar iuran Jamsostek, yang bayar dari sekolah berarti?" tanya Jokowi.
"Bukan Pak, dari Pemprov DKI, Dinas Pendidikan, langsung potong gaji," jawab guru honorer itu.
Selain itu, Presiden menanyakan rencana guru honorer itu menggunakan dana subsidi gaji dari pemerintah.
"Dengan adanya pandemi COVID-19, adanya perubahan cara belajar mengajar, tentu segala kegiatan itu dilaksanakan di rumah, terutama untuk saya pribadi yang masih tinggal di kontrakan tentu berpengaruh kepada pembayaran listrik air, karena aktivitas kita setiap hari ada di rumah, selanjutnya penambahan mungkin untuk biaya operasional, untuk membeli kuota," jawab guru honorer itu.
BACA JUGA: Infografis: Kematian dan Kesembuhan Covid-19 di Kota dan Kabupaten
Presiden lalu berbincang dengan Bayu, petugas pemadam kebakaran honorer dari Kota Depok, menanyakan untuk apa dia akan menggunakan subsidi gaji dari pemerintah."Alhamdulillah saya sudah berkeluarga, punya anak istri, mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini saya pakai untuk kehidupan keluarga sehari-hari sama biaya sekolah anak. Sekarang sekolah anak sistem online Pak, ya kebanyakan jajan semua, kalau anak kecil sering jajan," jawab Bayu.
Presiden mengemukakan bahwa vaksin COVID-19 diharapkan sudah bisa diproduksi pada Desember 2020 atau Januari 2021 dan setelah vaksinasi dilakukan masalah-masalah akibat pandemi harapannya bisa diatasi.
"Dan kita Insya Allah kembali pada posisi yang normal," katanya.(gw/fin)