IRT-Petani Berebut Elpiji

fin.co.id - 26/08/2020, 12:33 WIB

IRT-Petani Berebut Elpiji

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SENGKANG - Elpiji di Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo sulit ditemukan. Penyebabnya diduga meningkatnya pemakaian di sektor pertanian.

Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kecamatan Bawa, Sitti Nur Alam, mengaku, beberapa hari lalu kesulitan mencari tabung gas berbentuk melon itu. Stok yang ada di pangkalan tidak cukup. "Tidak cukup hari di pangkalan. Elpiji 3 kg langsung habis," akunya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.

BACA JUGA:  Saling Serang Komentar, Said Didu ke Ferdinand: Apa yang Pernah Kamu Lakukan Buat Negara?

Kata dia, ibu rumah tangga berebut elpiji dengan petani. Sehingga dia berharap para petani juga diberikan kuota elpiji agar tidak terjadi gejolak. "Bukan saja musim tanam, elpiji cepat habis. Sekarang diborong untuk bahan bakar mesin pompa air," sebutnya.

Kabid Prasarana, Sarana dan Pembiayaan Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, Sudirlang mengakui hal itu. Kata dia, musim pompanisasi sudah dilakukan sebagian petani pada daerah pesisir Danau Tempe.

BACA JUGA:  Demokrat: Pasukan Buzzer Dibayar untuk Memecah Bela Bangsa, Mirip Zaman Belanda

"Air sudah berangsur surut. Sekarang petani turun memompa air untuk dialirkan ke sawahnya," ujarnya, Minggu, 23 Agustus.

Dia mengaku, memasuki musim pompanisasi, banyak petani menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram untuk bahan bakar mesin pompa air. Karena lebih efisien dibandingkan menggunakan premium. "Kami sudah selalu turun memperingatkan. Kalau elpiji 3 kg itu bersubsidi. Tidak untuk pompanisasi," sebutnya. (man/dir)

Admin
Penulis