MAKASSAR - Setelah gaji ke-13, ASN bakal mendapat subsidi pulsa. Nilai subsidi pulsa untuk ASN Pemprov Sulsel mencapai Rp5,2 miliar per bulan. Setahun bakal menyedot Rp62,4 miliar.
Sementara di Pemkot Makassar, aparatur sipil negara atau ASN juga bakal mendapat subsidi uang pulsa. Nilanya sekitar Rp2 miliar per bulan.
Kebutuhan anggaran untuk subsidi pulsa pegawai di Pemprov Sulsel cukup besar, lantaran jumlah ASN mencapai 26 ribu lebih.
BACA JUGA: Coutinho Soal Barca Usai Menang Liga Champions dengan Munchen
Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Junaedi mengatakan, memang belum ada kepastian dari program bantuan ASN tersebut. Hanya saja, jika memang direalisasikan, akan masuk dalam paket dana transfer daerah yakni Dana Alokasi Umum (DAU).Sementara di Pemkot Makassar, subsidi pulsa sebesar Rp2 miliar akan dibagi kepada 11 ribu ASN. Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Andi Rahmat juga mengaku masih menunggu pernyataan resmi Pemerintah Pusat.
"Belum ada info resmi. Cuma kita dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ada rencana untuk subsidi Rp200 ribu kepada ASN. Kita juga masih tunggu," ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Senin, 24 Agustus.
Rencana untuk memberikan subsidi ASN tak lepas dari penyesuaian kerja dengan era kenormalan baru. Rapat-rapat virtual bakal menjadi bagian dari agenda pemerintahan meski pandemi nantinya akan mereda.
Rahmat menjelaskan, subsidi uang pulsa kepada ASN tentu akan membantu. Apalagi, konsumsi kuota internet belakangan ini meningkat pasca pemberlakuan work from home atau bekerja dari rumah.
"Subsidi apapun itu, kita belum bisa memberi garansi kepada ASN di lingkup pemkot. Karena ini masuk ranah pemerintah pusat. Kita tunggu saja juknisnya nanti seperti apa," terang Rahmat.
Rencananya, kebijakan ini baru akan direalisasikan pada 2021.
Sejauh ini aktivitas perkantoran di pemerintahan belum normal. Status Makassar yang masih zona merah membuat pegawai masuk kantor bekerja dengan sistem sif.
Kepala Bidang Kinerja BKPSDM Makassar, Munandar, mengungkapkan, bekerja dari rumah perlahan mengubah pola atau kebiasaan ASN. Yang biasa rutin menggelar rapat di pemkot, maka kini rapat virtual sudah lazim digelar. (ful)