MAKASSAR - Pemilik rumah toko (ruko), Anwar panik. Api yang berkobar tak ia peduli. Ia berusaha menyelamatkan barang jualannya.
Nahas, ia terjebak dalam ruko. Api berkobar cepat, sehingga Anwar tak bisa keluar. Kepulan asap pun membuatnya kesulitan bernafas. Anwar pingsan.
Pria berusia 50 tahun ini nyaris terbakar. Anggota Dinas Pemadam Kebakaran Makassar berhasil menyelamatkannya dalam kondisi masih bernapas.
Anwar lalu dibawa ke RS Bhayangkara. Namun, tak bisa diselamatkan lagi. "Hajiku meninggal di rumah sakit," cerita cucu Anwar, Inul kepada awak media yang mengaku menyaksikan kakeknya saat kebakaran di Jl Cendrawasih Lorong 10, pada Minggu, 22 Agustus, malam.
BACA JUGA: Felix Siauw: Ada Ormas yang Sukanya Marah-marah, Tapi Pasang Status Islam Itu Ramah-Ramah
Kebakaran malam itu memang membuat warga panik. Api yang bersumber dari salah satu rumah di lorong itu sangat cepat berkobar.
Meski petugas Damkar cepat datang, namun api sulit dikendalikan. Api baru bisa dikendalikan pada pukul 01.00 Wita dengan kekuatan 21 armada dan 80 personel.
Sebanyak 36 rumah yang mayoritas ruko hangus terbakar. "Kerugian diperkirakan Rp2 miliar lebih," kata Kepala Dinas Sosial Makassar, Mukhtar Tahir, kepada FAJAR, kemarin.
Beruntung, damkar berhasil menghalau api itu sehingga tak menjalar ke lapak pedagang Pasar Senggol. Jaraknya sudah sangat dekat.
Kobaran api juga nyaris menghabiskan ratusan lapak pedagang Pasar Pannampu. Kebakaran terjadi di belakang pasar itu, Minggu, 23 Agustus.
BACA JUGA: DPR Harap Arsip Kasus-Kasus Besar di Kejagung Tak Ikut Terbakar
Lokasi kebakaran di Jl Kesempatan, Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo. Juga dikenal dengan nama Kampung Jakarta.Kepala Bidang Operasi Dinas Damkar Makassar, Hasanuddin, mengatakan, berdasarkan laporan warga, kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Damkar tiba 15 menit setelah menerima laporan.
Namun, kondisi lorong yang sempit dan warga yang berkerumun cukup menghambat penanganan api. Api bisa dijinakkan pada pukul 09.00 Wita dengan kekuatan 10 unit pemadam.
Pada akhirnya, kebakaran besar ini menghanguskan 75 unit rumah. Sebanyak 125 kepala keluarga dan 490 jiwa kehilangan tempat tinggal. Tak ada korban jiwa.
Penyebab kebakaran hingga kemarin belum bisa dipastikan. Dugaan sementara karena hubungan listrik arus pendek yang bersumber dari rumah panggung yang dengan cepat membesar.
BACA JUGA: Mereka yang Berisiko Terkena Penyakit Jantung Koroner
"Merembet kerumah-rumah di sebelahnya. Lokasi tersebut padat rumah dan saling berdempeten. Sebagian besar rumah terbuat dari papan dan tripleks," beber Kapolsek Tallo, AKP Saharuddin seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).Jika ditotal, dari dua kejadian kebakaran itu, setidaknya 111 rumah hangus dalam waktu 10 jam.