Mengangkat Derajat UMKM dengan Teknologi

fin.co.id - 17/08/2020, 09:07 WIB

Mengangkat Derajat UMKM dengan Teknologi

JAKARTA- Perkembangan teknologi digital berdampak positif pada kehidupan manusia di segala sendi. Salah satunya adalah pada dunia usaha. Teknologi ini berperan penting dalam mengangkat derajat pelaku UMKM jadi lebih baik lagi.

Menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggandeng Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, meluncurkan program “Pahlawan Digital UMKM”.

Salah satu target pencapaian dari program ini adalah mengumpulkan 10 pemenang terbaik yang akan menjadi mitra Kementerian Koperasi dan UMKM untuk melaksanakan digitalisasi UMKM. Selain itu, program ini juga membuka peluang agar para inovator digital dapat dipertemukan dengan modal ventura untuk mendapatkan investasi.

Pahlawan Digital UMKM resmi diluncurkan pada Sabtu, 15 Agustus 2020 pukul 14.00 WIB di Jakarta. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Putri Tanjung meluncurkan program ini secara langsung melalui akun YouTube KemenkopUKM dan Instagram Live akun @kemenkopukm, @pahlawandigital, dan @putritanjung.

Peluncuran program bertajuk “Inovasi untuk UMKM Go Digital” ini diselenggarakan dalam rangka memberikan apresiasi kepada para inovator digital UMKM dan menjaring inovator baru lainnya. Selain Teten dan Putri, CEO Titipku Henri Suhardja, CEO Wahyoo Peter Shearer, dan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi juga turut sebagai pembicara.

Menteri Teten menekankan pentingnya peran teknologi dalam mengakselerasi UMKM agar dapat berjualan secara daring. Akselerasi ini diperlukan melalui inovator-inovator muda agar 64 juta UMKM di seluruh Indonesia dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. “Kementerian Koperasi dan UKM memberikan insentif kepada para inovator muda agar mereka dapat membantu pelaku UMKM secara lebih luas,” ujarnya.

Di antara sejumlah inovator muda yang telah berkiprah dalam pemberdayaan UMKM antara lain Wahyoo dan Titipku. Wahyoo adalah platform digitalisasi UMKM yang meningkatkan daya jual warteg. Titipku fokus pada pemberdayaan pedagang pasar agar go digital.

Sang inovator

Terinspirasi dari kisah Sang Bunda yang berjibaku saat menjalankan usaha kateringnya, Peter pun menciptakan aplikasi Wahyoo. Ia tak tega melihat ibunya yang terlihat lelah karena harus belanja ke pasar, memasak, menyiapkan dan mengantarkan pesanan makanan ke konsumen.

Ibunya harus bangun pada pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Melakukan semua pekerjaan dengan karyawan yang cuma seorang. “Aduh, badan Mama pegal-pegal dan sakit,” keluh, Sang Mama yang ditirukan Peter.

“Kalau sakit, kan akhirnya tak bisa kerja juga. Inilah yang menggerakkan saya. Apa yang dialami Ibu saya dialami juga oleh banyak pemilik usaha makanan tradisional lainnya. Mereka memiliki masalah yang sama,” kata Peter.

Kondisi ini, menurut dia, harus dibenahi. Kemajuan teknologi digital sekarang ini, harusnya bisa membantu mereka. “Karena teknologi hadir untuk memudahkan pekerjaan kita. Tak hanya mempermudah, tapi teknologi juga bisa membuat mereka mendapatkan lebih banyak lagi customer (pelanggan).”

Peter menjelaskan, Wahyoo adalah aplikasi laksana operating system bagi pemilik warung makan. Pemilik warung hanya fokus pada bagaimana memasak yang enak dan melayani pelanggan, sisanya akan dibereskan oleh Wahyoo. Dengan begitu, pemilik warung makan dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena sebagian beban mereka berkurang.

Secara sederhana, Wahyoo menawarkan konsep yang disebut P3K (Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan dan Kemudahan). “Kami membimbing bagaimana mereka seharusnya mengelola warung laiknya restoran. Sehingga mereka mengerti apa yang namanya pembukuan, pemasaran dan ekspansi bisnis,” jelas Peter.

“Ketika pembukuan, pemasaran, dan ekspansi usaha ini berjalan, maka pendapatan pemilik warung otomatis akan meningkat. Pelanggan juga akan bertambah.”

Admin
Penulis