News . 15/08/2020, 08:00 WIB
Hingga saat ini Israel belum memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab. Namun, kekhawatiran bersama atas pengaruh regional Iran telah menyebabkan kontak tidak resmi di antara mereka.
Menanggapi pengumuman Presiden Trump, Netanyahu mencicit dalam bahasa Ibrani: "Hari bersejarah".
Duta Besar UEA untuk AS, Yousef Al Otaiba, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah kemenangan untuk diplomasi dan untuk kawasan.
"Ini adalah kemajuan signifikan dalam hubungan Arab-Israel yang menurunkan ketegangan dan menciptakan energi baru untuk perubahan positif," ujar Otaiba.
Dalam beberapa minggu mendatang, delegasi dari Israel dan UEA akan bertemu untuk menandatangani perjanjian bilateral mengenai investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi, teknologi, energi, perawatan kesehatan, budaya, lingkungan, pembentukan kedutaan timbal balik.
Menurut pernyataan bersama, Negara-negara tersebut juga akan bergabung dengan AS dalam meluncurkan Agenda Strategis untuk Timur Tengah.
Sementara itu, PBB menyambut kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Menurutnya, hal itu akan menciptakan peluang untuk mempromosikan perdamaian di Timur Tengah.
PBB secara khusus menyoroti ditangguhkannya rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan dengan UEA.
"Aneksasi akan secara efektif menutup pintu untuk pembaruan negosiasi dan menghancurkan prospek Negara Palestina serta solusi dua negara," ujar juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric pada Kamis (13/8), dikutip laman Anadolu Agency. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com