News . 15/08/2020, 02:19 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan adanya ketidakpastian akibat Covid-19 menjadi landasan pemerintah dalam menetapkan defisit sebesar 5,5 persen terhadap PDB di RAPBN 2021.
”Defisit 5,5 persen ditetapkan karena kita melihat Covid-19 memberikan ketidakpastian yang masih akan berlangsung sampai tahun depan,” katanya dalam konferensi pers RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan.
Ketidakpastian itu yang membuat pemerintah masih menetapkan kisaran dalam asumsi pertumbuhan ekonomi di RAPBN 2021 sebesar 4,5 persen-5,5 persen, atau tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang sudah ditetapkan dalam satu angka tertentu. Meski demikian, Sri Mulyani memastikan ekspansi fiskal tetap dilakukan untuk program pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan melalui pelebaran defisit anggaran.
Baca juga: Jangan Biarkan Krisis Makin Kronis
Pendapatan negara yang direncanakan dalam RAPBN 2021 sebesar Rp1.776,4 triliun, mengalami kenaikan 4,5 persen dari target penerimaan tahun ini yaitu Rp1.699,9 triliun.Kenaikan target pendapatan negara itu seiring dengan penerimaan perpajakan yang juga ditargetkan lebih tinggi 5,5 persen, menjadi Rp1.481,9 triliun dari 2020 sebesar Rp1.404,5 triliun.
”Dari sisi pendapatan negara kita tekanannya lebih kepada memberikan insentif untuk pemulihan ekonomi, sehingga target growth penerimaan negara dari perpajakan dibuat tidak terlalu tinggi,” katanya.
Kemudian, target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah Rp283,5 triliun atau melambat 0,2 persen dari target 2020 sebesar Rp294,1 triliun dan hibah sebesar Rp0,9 triliun.
Baca juga: Airlangga Pertegas Stimulus bagi Pekerja
Sementara itu, untuk belanja negara tahun depan, akan tetap mendukung program-program seperti bantuan sosial (bansos) dalam rangka mengakselerasi pemulihan terutama untuk daya beli masyarakat yang paling rendah.
Tak hanya itu, Sri Mulyani menuturkan belanja negara juga akan difokuskan untuk pemberian akses bagi UMKM dan koperasi melalui subsidi bunga KUR serta dukungan untuk sektor terdampak seperti pangan dan pariwisata.
Belanja negara pada 2021 diperkirakan mencapai Rp2.747,5 triliun atau tumbuh 0,3 persen dibanding target belanja 2020 yaitu Rp2.739.2 triliun. Perkiraan peningkatan belanja tersebut berasal dari belanja Kementerian Lembaga yang naik hingga 23,1 persen dari tahun ini yaitu dari Rp836,4 triliun menjadi Rp1.029,9 triliun.
Baca juga : Hadapi Resesi, Paket Stimulus Berlanjut Hingga 2021
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com