News . 06/08/2020, 05:00 WIB
WATAMPONE - Pemkab Bone merancang gerakan Lisu Massikola (kembali bersekolah). Targetnya 5.000 anak putus sekolah.
Program ini tidak dipungut biaya sepeser pun. Kegiatan ini berkaitan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu indikator utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kepala Bappeda Bone, Ade Fariq Ashar, menuturkan, pemetaannya sudah dibuat. Dalam jangka tiga bulan ke depan akan dilaunching. Sebanyak 5.000 anak akan disekolahkan kembali. Ini tersebar di 328 desa dan 44 kelurahan. "Kita mendata pada 27 kecamatan dulu, angka putus sekolahnya tinggi kita prioritaskan," katanya Rabu, 8 Agustus seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Sekretaris Dinas Pendidikan Bone, Nursalam, mengutarakan, gerakan Lisu Massikola ini melibatkan banyak unsur. Seperti masyatakat dan kepala desa. "Itu gratis, yang pentingmau sekolah," ucapnya.
Katanya, kalau dulunya putus di kelas satu SD atau kelas dua SMP diajak kembali ke sana dan dimasukkan dalam kelasnya lagi. "Ini untuk SD dan SMP. Sekolahnya nanti diarahkan terdekat dari rumahnya," jelasnya. (dir)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com