"Gambaran penambahan kasus ini adalah gambaran dari aktivitas produktif yang semakin tinggi, namun tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Dijelaskannya, berdasarkan distribusi jumlah kasus, DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus terbanyak, yakni 361 orang dengan kasus sembuh 154 orang. Lalu Jawa Tengah dengan 354 kasus baru dan 300 orang senbuh.
"Kemudian, Jawa Timur dengan penambahan 237 kasus baru dan 475 orang sembuh, Sulawesi Selatan 125 kasus positif dan 278 sembuh, Gorontalo 105 kasus baru dan tidak ada laporan orang sembuh, Sulawesi Utara 64 kasus baru dan 39 sembuh, serta Jawa Barat dengan 60 kasus baru dan 93 sembuh," bebernya.
BACA JUGA: Sandi Dorong Pemerintah Mudahkan Perizinan UMKM di Masa Pandemi
Hari ini, kata dia, ada 16 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10. Sedangkan 7 provinsi tidak ada penambahan kasus, di antaranya adalah Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, dan Lampung.Yurianto kembali mengingatkan bahwa protokol kesehatan adalah satu-satunya pegangan yang harus dipatuhi agar masyarakat aman dari penularan COVID-19.
"Ingat, apabila kita terinfeksi di tempat bekerja akan menjadi sangat berisiko untuk keluarga yang ada d rumah, untuk anak-anak kita, untuk orang tua, untuk saudara-saudara kita yang memiliki penyakit komorbid," katanya.
Di sisi lain, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan vaksin COVID-19 dari perusahaan Sinovac China telah masuk ke Indonesia. Dan saat ini sedang menjalani uji klinis di Bio Farma.
"Iya, memang vaksin dari Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujarnya.
BACA JUGA: Sandi Dorong Pemerintah Mudahkan Perizinan UMKM di Masa Pandemi
Indonesia Jadi Bagian Rencana China Memproduksi Vaksin COVID Inggris Capai Kesepakatan 90 Juta Dosis Vaksin Corona Pemerintah Benarkan Vaksin Covid Asal China Uji Klinis di Indonesia.Arya mengatakan bahwa pihaknya memang berharap nanti setelah melalui uji klinis yang ada dan dites nanti, maka vaksin tersebut bisa diproduksi juga di Indonesia.
"Tapi kita tidak hanya asal negara, beberapa negara yang memang mengajak kita bekerja sama. Jadi Bio Farma memang posisinya di kalangan internasional dan dunia vaksin memang terkenal dan dianggap sangat mampu melakukan pembuatan serta uji klinis, sehingga jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya oleh beberapa negara untuk diikutsertakan," katanya.
Direktur Utama Bio Farma Honseti Basyir membenarkan vaksin COVID-19 kini sedang dalam proses uji klinis tahap tiga pada Juli 2020.
"Bila berhasil kandidat vaksin ini akan diproduksi massal mulai tahun 2021," katanya.
Dijelaskannya, uji klinis tahap tiga, bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Hasil tahap awal uji klinis akan dipergunakan untuk kebutuhan emergency pada kuartal I-2021," ungkapnya.
Sebulan lalu, Sinovac Biotech mengumumkan vaksin yang dikembangkannya menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 1 dan 2. Vaksin ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi pertahanan diri melawan infeksi virus COVID-19.
"Kandidata vaksin COVID-19 bernama CoronaVac ini belum menunjukkan efek samping parah dan 90 orang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi," ujar Sinovac dalam keterangan pers.