JAKARTA - Jejak Joko Soegiarto Tjandra alias Joe alias Joker, selama berada di Indonesia, benar-benar membuat heboh. Terlebih, ada Brigjen Pol Prasetijo Utomo, yang diduga ikut berperan memfasilitasi pelarian buron kasus cessie Bank Bali senilai Rp 904 miliar tersebut.
Nah, bukti-bukti dugaan keterlibatan mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri itu, kembali diungkap di media sosial (medsos). Yang membocorkan masih akun Twitter @xdigeeembok.
Dari penelusuran FIN (Fajar Indonesia Network) pada Jumat (17/7), akun anonim itu mengunggah foto manifest penerbangan. Pertama atas nama Joko S Tjandra. Berdasarkan historical ticket yang diunggah, sang buron melakukan perjalanan udara dari Pontianak menuju Jakarta, pada 20 Juni 2020. Tiket diissued pada 15 Juni 2020.
Dia menumpang pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 877 kelas Q. Di situ tertera tulisan: PNKCKG. Artinya Joko Tjandra berangkat dari Bandara Supadio dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Baca Juga: Terseret Joker, Lurah Grogol Selatan Dinonaktifkan
Selain itu, akun @xdigeeembok juga mengunggah foto-foto manifest dari Pontianak menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Sesuai manifest, penerbangan ini terjadi pada 6 Juni 2020. Ada 4 penumpang yang tertulis di dalam manifest. Mereka adalah Joko Soegiarto (tanpa nama belakang Tjandra, Red), Prasetijo Utomo, Anita Dewa A Kolopaking dan Jhony Andrilianto.
Bahkan, Prasetijo, Anita dan Joker sempat selfie bersama sebelum menaiki pesawat. Diduga yang mengambil gambar tersebut adalah Anita. Sementara satu orang lainnya Jhony sudah berdiri di depan tangga pesawat sambil menoleh ke belakang.
Dalam foto itu, buron 11 tahun yang dicari-cari Kejaksaan Agung ini tampak memakai kacamata, bertopi hitam dan menggunakan jaket merah. Sementara Prasetijo memakai kacamata gelap dan berjaket hitam. Sedangkan Anita juga berkaca mata gelap, memakai hijab warna hitam dan jaket cokelat. Jhony sendiri terlihat menggunakan jaket hitam, membawa tas ransel dan menenteng dua tas plastik warna putih dan merah. Keempatnya mengenakan masker.
Mereka menumpang pesawat carteran yang dioperatori PT Transwisata Prima Aviation. Pesawat yang disewa adalah jenis King Air 350i PK-TWX. Jet pribadi tersebut diawaki Captain Eli Setya dengan FO Rico Febdiandana. Tidak diketahui berapa harga sewa pesawat itu. Umumnya, sekitar USD 5 ribu per jam dengan minimal carter 2 jam penerbangan.
FIN mencari tahu jenis pesawat melalui laman http://www.transwisata.com. Dalam situs tersebut ditampilkan King Air 350i memiliki kapasitas 8 penumpang. Ada 8 seat bussines class configuration plus 2 single jump seat. Jet ini dilengkapi wool carpets, media center device dan DVD Player. Selain itu, juga ada thrane aviator 200 SATCOM PHONE & WIFI serta lavatory.