Lalu ada lagi aset yang bergerak milik Jepri. Yakni: mobil Suzuki Carry. Ditaksir Rp20 juta.
Terdakwa juga membeli aset tidak bergerak. Yaitu: tanah seluas 118 meter persegi. Tang diatasnya berdiri satu buah bangunan rumah atas nama EL di Bandarlampung.
Juga ada tanah seluas 90 meter persegi. Diatasnya didirikan satu bangunan rumah atas nama EL di Banten. Lalu tanah seluas 100 meter persegi atas nama LS di Pesawaran. Dan tanah seluas 210 meter persegi yang berupa sebidang sawah atas nama S di Banten.
"1 keping logam mulia antam seberat: 5 gram. 1 gelang ubed seberat: 9,96 gram, 2 gelang seberat: 8 gram. 1 gelang kaki seberat: 2,29 gram. 1 kalung plus liontin seberat: 10 gram. 2 gelang rantai seberat: 24,93 gram. 1 gelang anak seberat: 2,97 gram," paparnya.
"Juga ada lagi. 1 gelang rantai seberat: 3,65 gram. 2 cincin mata batu seberat: 14 gram. 2 cincin model seberat: 6,94 gram. 3 cincin rupa seberat: 7,5 gram. 1 kalung rantai seberat: 30 gram. 1 kalung plus liontin mata seberat: 17,5 gram dengan total taksiran harga sebesar: Rp61 juta," katanya.
Tujuan terdakwa mengubah bentuk jual beli ini. Agar perbuatan yang dilakukannya tidak diketahui oleh orang lain.
"Perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-undang RI nomor 8 Tahun 2010. Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang," pungkasnya. (ang/)