News . 13/07/2020, 04:10 WIB

Lucian K. Truscott

Penulis : Admin
Editor : Admin

 

Tubman adalah seorang wanita kulit hitam. Dalam sejarah Amerika dia dikenal sebagai seorang abolisialist. Tubman seorang aktivis anti-perbudakan.

 

Sejak kecil Tubman sudah kenyang dengan dipukuli majikan. Atau orang suruhan majikan. Dia memang terlahir dari seorang ibu yang budak. Di Maryland, sepelemparan batu dari Washington DC. Tubman baru meninggal tahun 2013 lalu di New York. Di usianyi yang 91 tahun.

 

Pemukulan-pemukulan asa kecil itu sampai merusak saraf di otaknyi. Tubman-kecil pun menderita hypersomnia. Dia selalu mengantuk yang berlebihan. Tapi pikirannyi hidup di dalam kantuknyi itu.

 

Dia lantas tumbuh menjadi seorang yang mirip indigo. Dia punya kemampuan melihat sesuatu dengan mimpinyi. Dan dengan pikirannyi. Dia pun menjadi sangat taat beragama. Di gereja methodist.

 

Tubman juga tidak kenal takut. Dia minggat. Ke Philadelphia. Dengan segala ancaman yang sangat menakutkan.

 

Setelah itu Tubman diam-diam kembali ke Maryland. Untuk  melarikan seluruh keluarganya. Juga siapa pun yang ingin lari.

 

Tengah malam mereka meninggalkan rumah. Lewat hutan yang tidak dikenal. Begitu dramatiknya pelarian ini sampai Tubman mendapat julukan sebagai ”Musa” yang berhasil menghindari kekejaman Fir'aun.

 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com