Waspada Potensi Pandemi Flu Babi G4

fin.co.id - 07/07/2020, 01:33 WIB

Waspada Potensi Pandemi Flu Babi G4

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

"Surveilans jangan hanya pada ternak, tapi juga pada manusia terutama para peternak babi. Itu harus dilakukan. Kita tetap harus waspada jangan sampai kita mengalami beban ganda," ungkapnya.

Amin juga meminta agar masyarakat yang bekerja sebagai peternak atau bisnis di bidang peternakan babi harus lebih waspada. Dan tak kalah pentingnya untuk rutin memperhatikan gejala infeksi virus G4.

"Kalau tiba-tiba muncul gejala infeksi saluran napas baik ternak maupun manusia, harus segera diselidiki," katanya.

Ciri-ciri dari penyakit tersebut, ujar Amin, juga sama dengan kejadian pandemi H1N1 2009 yaitu menyerang saluran pernapasan.

Penularan virus tersebut dari satu hewan ke hewan lainnya hingga ke manusia dapat terjadi melalui percikan air liur atau droplet.

"Terakhir saya mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan karena tidak hanya COVID-19 dan flu babi saja tapi masih ada virus-virus lainnya di sekitar kita," katanya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah terus melakukan surveilans untuk mengantisipasi pandemi flu babi G4.

"Jadi surveilans kita masih jalan untuk memantau kemungkinan mengenai hal itu. Untuk mendeteksi kemungkinan kasus pada orang atau petugas, pekerja yang bekerja di peternakan (peternakan babi). Meski sebenarnya itu ranahnya Kementerian Pertanian (Kementan)," katanya, Kamis (2/7).

Tidak hanya surveilans, lanjut dia, Kemenkes juga mempunyai tugas menginformasikan penemuan kasus pada orang yang sakit flu terhadap pekerja di peternakan babi.

"Kemudian oleh Puskesmas bersama Dinas Peternakan sama-sama melakukan kajian epidemiologi kalau di suatu daerah mungkin ada," katanya.

Sementara, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa mengatakan dalam mengantisipasi masuknya G4 EA H1N1 ke Indonesia, pihaknya memperketat pengawasan lalu lintas hewan dan produk hewan.

"Nanti di pintu pemasukan ada pemeriksaan-pemeriksaan lebih ketat, kemudian ada pengambilan sampel untuk diuji di laboratorium," katanya.

Selain itu, Kementan juga mempersiapkan laboratorium kesehatan hewan untuk mendiagnosa guna mendeteksi keberadaan virus flu babi tersebut.

Menurutnya, Indonesia sudah dinilai maju dalam melakukan surveilans untuk mendeteksi dini virus influenza tipe A dengan menggunakan fasilitas Influenza Virus Monitoring (IVM).

"Kita akan tingkatkan pengawasan dengan menggunakan fasilitas IVM di mana fasilitas ini juga dibantu oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)," katanya.(gw/fin)

Admin
Penulis