Sektor Kesehatan Disorot

fin.co.id - 01/07/2020, 11:00 WIB

Sektor Kesehatan Disorot

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Ketahanan Nasional di sektor kesehatan dalam masa pandemi COVID-19 menjadi sorotan. Sektor ini harus lebbih ditingkatkan, mengingat masih minimnya fasilitas dan tenaga kesehatan.

Ketua DPR Puan Maharani meminta agar sistem ketahanan nasional di sektor kesehatan harus ditingkatkan.Terutama dalam kondisi bangsa yang tengah menghadapi pandemik COVID-19.

"Khusus di bidang kesehatan, kita dapat merasakan bahwa ketahanan nasional masih perlu untuk ditingkatkan, baik dari sisi fasilitas kesehatan, maupun ketersediaan tenaga kesehatan," katanya dalam keterangannya saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional IV Bulan Bung Karno 2020 bertema 'Politik Kesehatan Berdikari', di Jakarta, Selasa (30/6).

BACA JUGA: Terlempar ke Posisi Runner Up, Lionel Messi dkk Adu Mulut dengan Setien

Dikatakannya, pembangunan kesehatan harus dimulai dari pemenuhan gizi ibu hamil dan anak. Selama 1000 hari kehidupan, mulai dari kandungan sampai usia 2 tahun.

"Pandemi COVID-19 harusnya dapat menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk menjalankan pola kehidupan bersih dan sehat. Memastikan asupan gizi seimbang, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yang saat ini sangat bermanfaat dalam menangkal terjangkitnya COVID-19," katanya.

Tak lupa dia juga mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Kita sendiri yang harus bisa menjaga tubuh kita sendiri, jika kita memang diwajibkan atau mengharuskan kita pergi ke luar rumah," ucapnya.

Dia menilai, kesehatan berdikari harus diperkuat agar menghadirkan fasilitas kesehatan yang dapat diakses masyarakat, baik yang tinggal di kota maupun di desa.

BACA JUGA: Mulai Besok Pasar Tanah Abang Akan di Tutup Sementara

Karenanya, formasi tenaga kesehatan, industri nasional peralatan rumah sakit, farmasi dan obat-obatan harus diperkuat. Selain itu, sistem jaminan kesehatan nasional juga harus bisa memastikan seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan.

"Saat ini jaminan kesehatan Nasional diselenggarakan BPJS Kesehatan, dan diharap alokasi anggaran kesehatan tepat sasaran dan tepat manfaat," ujar Puan.

Pemerintah juga harus memperkuat kemampuan riset, inovasi dan industri nasional dalam memenuhi alat kesehatan, farmasi, obat-obatan, APD, serta sarana dan prasarana kesehatan lainnya.

"Ini dalam memenuhi kebutuhan nasional," imbuhnya.

Puan berjanji, sebagai Ketua DPR akan menjalankan tugas konsitusionalnya memberi perhatian dalam membangun ketahanan nasional di bidang kesehatan.

"Khususnya, untuk memastikan rakyat Indonesia baik yang mampu maupun tidak mampu mendapatkan pelayanan kesehatan," ujarnya.

BACA JUGA: Polri Dalami Laporan Ketua BPK atas Benny Tjokro

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah terus berupaya memenuhi fasilitas kesehatan untuk mempercepat penanganan COVID-19. Salah satu yang kini tengah diupayakan adalah pengembangan ventilator.

"Sampai saat ini sudah dilakukan pendampingan terhadap 36 inovator untuk pengembangan ventilator, sebanyak 4 inovator ventilator sudah berizin," katanya.

Dikatakannya, sejak Februari hingga Juni 2020 terjadi peningkatan produsen Alat Kesehatan di dalam negeri.

"Untuk mendukung ketersediaan produk alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) bagi penanganan COVID-19 terdapat peningkatan signifikan produsen alkes dari Februari 2020 sampai dengan 26 Juni 2020," paparnya.

Admin
Penulis