News . 24/06/2020, 06:28 WIB
Tergantung.
”Tergantung apa?” tanyanya.
"Tergantung Ensterna bisa beroperasi atau tidak,” jawab saya sambil bercanda.
PT Ensterna Indonesia adalah perusahaan baru. Yudiu-lah Dirutnya. Itu bergerak di bidang irradiasi. Atau sterilisasi. Untuk produk apa saja. Bisa buah, alat kesehatan, pakaian, sampai makanan dan minuman.
Investasinya hampir Rp 200 miliar.
Tiba-tiba ada Covid-19. Terhambat luar biasa --mestinya. Tenaga ahli dari luar negeri tidak bisa ke Indonesia. Padahal mesin-mesin sudah tiba di lokasi pabrik: di kompleks industri Tambak Langon Surabaya.
Saya tidak paham cara kerja mesin itu. Pun setelah dijelaskan. Sebagai ”anak TK” di bidang itu saya punya pemahaman sendiri: itulah mesin pembuat petir --sekaligus penipu petir.
Lihat sendiri saja videonya nanti --jalau jadi disiarkan.
Syarat agar video itu disiarkan adalah: kalau pabrik Ensterna sudah beroperasi.Mestinya seminggu lagi: 4 Juli 2020 --bersamaan dengan hari ulang tahun Amerika: negeri yang membuatnya bisa beli sepatu pertama. Juga negeri yang membuatnya menjadi doktor ahli nuklir.
Tapi ada Covid-19. Para ahli luar negeri tidak bisa datang.
”Anda kan lebih ahli dari mereka,” kata saya.
Betul. Tapi mesin ini tiba tanpa petunjuk apa-apa. Ada rahasia pabrik mesin di situ. Petunjuk itu baru akan diberikan kelak --setelah mesin diserahterimakan dalam kondisi beroperasi.
Tapi kapan Covid-19 ini berakhir? Akankah investasi begitu besar harus kalah dari Covid? Bagaimana kewajiban terhadap banknya nanti?
Yudiu pun membentuk tim teknologi. Anak-anak muda dari Jogja ia kerahkan: yang lulusan teknik nuklir UGM. Atau yang semester akhir.
Merekalah yang mengambil alih peran tenaga asing.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com