METRO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro memastikan akan melakukan tahapan verifikasi berkas pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui jalur online tingkat SMP. Itu menyusul persoalan pada surat keterangan domisili pada PPDB Online SMA.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro Ria Andari mengatakan, untuk tahapan PPDB SMP mekanisme tetap akan dilakukan secara online. Meski begitu, nantinya berkas pendaftaran yang masuk tetap akan dilakukan verifikasi.
"Pertama calon peserta ini kan daftar dulu secara online, tapi belum langsung diterima. Kemudian berkas akan kita verifikasi dulu, kita akan turun ke lapangan untuk mengecek kebenarannya terutama masalah domisili," jelasnya seperti dikutip dari Radar Metro (Fajar Indoneisa Network Grup).
Menurutnya, jika nantinya dalam proses verifikasi ditemukan adanya manipulasi data, maka sekolah bisa mendiskualifikasi berkas pendaftaran yang masuk. "Jika nanti dalam proses verifikasi tidak benar atau tidak sesuai KK, maka sekolah bisa menolak," jelasnya.
Diakuinya, permasalahan pada PPDB tingkat SMA tersebut terjadi karena tidak adanya tahapan verifikasi. Berkas online yang masuk sesuai dengan persyaratan akan langsung dinyatakan diterima.
"Makanya kita tidak menerapkan itu, namun tahapan pertama lulus seleksi dulu. Baru kita akan lakukan verifikasi untuk mengecek kebenarannya," ungkapnya.
Diakuinya, dalam petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan harus menyertakan surat domisili. Namun domisili tersebut dapat dikeluarkan jika KK masih dalam proses pembuatan.
"Jika benar ada warga dari Metro sendiri tidak diterima kita merasa prihatin. Seharusnya kondisi ini tidak terjadi, karena banyak calon siswa dari Metro sendiri yang tidak diterima. Belajar dari pengalaman PPDB SMA inilah, sebelum siswa dinyatakan diterima kita akan verifikasi ulang dulu berkas yang masuk," pungkasnya. (ria)