MAKASSAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,35 persen di level 4.942. Penguatan tersebut ditopang sentimen domestik yakni kebijakan BI yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis point.
KEPALA Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulsel, Fahmin Amirullah mengatakan, kinerja indeks ini didorong apresiasi pasar terhadap kebijakan yang ambil pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
"Pemerintah cukup baik dalam mengambil tindakan dalam pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan bisa memberi sentimen positif," kata Fahmin seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Jumat, 19 Juni
Volume perdagangan mencapai Rp6,87 triliun dari 6,79 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Adapun kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,46 poin atau 0,72 persen menjadi 767,44.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 547.516 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,94 miliar lembar saham senilai Rp7,25 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 248 saham menurun, dan 156 saham tidak bergerak nilainya.
Branch Manager PT Trimegah Securities Tbk, Carlo E.F Coutier menilai, kalau sampai akhir tahun ini, masih ada ruang untuk BI menurunkan 7DRR di level 3,75 persen. "Penurunan suku bunga akan menjadi sentimen positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Meski IHSG ditutup menguat, kurs rupiah justru terpantau melemah 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.100 per dolar (USD). Sebelumnya kurs rupiah berada di level Rp14.062 per USD. (tam)