MAKASSAR - Performa ekonomi Sulsel triwulan I lalu hanya mampu tumbuh 3,07 persen. Kondisi ini diprediksi Bank Indonesia (BI) masih tertahan di triwulan II.
Kepala Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra mengatakan, pengaruh Covid-19 diperkirakan masih menahan kinerja ekonomi Sulsel pada triwulan II ini. "Lapangan usaha yang terdampak penyebaran pandemi pada triwulan I diperkirakan akan mengalami perlambatan yang lebih dalam," ujarnya, kemarin.
Menurut Endang, kondisi ketidakpastian masih sangat besar. Prediksi perekonomian yang dikeluarkan terkadang jauh melenceng dari kenyataan. Apalagi, sektor perdagangan dan pariwisata masih belum pulih.
"Kondisi ketidakpastian yang masih sangat besar membuat pemulihan ekonomi masih cukup sulit dilaksanakan dalam waktu dekat. Kami belum bisa tahu apakah triwulan ketiga perekonomian bisa di-recovery atau tidak di Sulsel," jelasnya.
Sementara secara tahunan sendiri, pertumbuhan ekonomi Sulsel diprediksi hanya akan tumbuh sekira 4,5 sampai 4,9 persen. Namun menurut Endang, proyeksi tersebut masih bisa berubah.
"Pemulihan ekonomi tergantung pada proses pencegahan penyebaran virus korona itu sendiri. Apalagi, angka penularan di Sulsel masih tinggi," tuturnya.
Ekonom Unhas, Anas Iswanto Anwar mengatakan, melihat kondisi yang ada saat ini, tidak ada yang berani memprediksi pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Bahkan, menurutnya bertahan di angka yang sama dengan periode sebelumnya dirasa cukup sulit.
"Pasti semua turun karena memang tidak ada aktivitas ekonomi yang berjalan. Terjun bebas," ujarnya.
Sementara untuk triwulan selanjutnya Anas menilai akan ada sedikit perubahan, karena di akhir triwulan kedua aktivitas ekonomi perlahan sudah mulai berjalan. "Untuk selanjutnya bisa jadi sudah ada sedikit perubahan. Laju penurunannya sudah tidak sama seperti yang akan terjadi di triwulan kedua. Jadi akan ada kenaikan sedikit. Hanya triwulan kedua yang memang betul-betul berat," paparnya. (mum/iad)