Sering Ngantuk Tanda Depresi

fin.co.id - 17/06/2020, 13:50 WIB

Sering Ngantuk Tanda Depresi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

MAKASSAR — Pengaruh depresi tidak hanya membuat orang sulit tidur. Sebaliknya, ada juga yang selalu ingin tidur (hipersomnia).

Spesialis Kesehatan Jiwa RS Stella Maris Makassar, dr Agus Japari SpKJ MKes mengatakan, penyebab hipersomnia pada umumnya lebih dominan di luar pengaruh fisiologi. Untuk itu, depresi dikatakan salah satu pemicunya.

Depresi kadang membuat tubuh sangat lelah. Terlebih jika sudah meminum alkohol atau terbiasa menggunakan obat penenang. Hal itulah yang mendasari hipersomnia terbentuk.

Meski demikian, kata Agus, kondisi seperti ini cenderung tidak bertahan lama. “Kondisi ini juga bisa terbentuk dari kebiasaan orang yang selalu bekerja tanpa mengenal waktu,” katanya kepada FAJAR, Selasa, 16 Juni.

Meski sifatnya sementara, perubahan gaya hidup penting dilakukan sebagai bagian dari perawatan hipersomnia. Sebaiknya lebih ke membuatkan rencana pola makan yang kaya nutrisi agar energi tubuh tetap tercukupi.

Sebab, kondisi ini juga berbahaya karena kebutuhan untuk tidur dapat terjadi kapan saja, termasuk pada saat mengemudikan kendaraan atau bekerja.

Spesialis Kejiwaan Rumah Sakit Stroke Center RSKD Dadi Makassar, dr Irma Santy SpKJ menegaskan, bahwa hipersomnia dibagi menjadi primer dan sekunder. Beberapa aspek bisa memengaruhinya.

Penyebab primer disebabkan oleh gangguan otak yang mengatur pola tidur dan bangun. Sedangkan penyebab sekunder dikarenakan kualitas tidur yang buruk misalnya gangguan pernapasan saat tidur yang menyebabkan terbangun pada malam hari dan mengganggu jam tidur. (sal)

Admin
Penulis