Ratusan Hektare Sawah Terendam Lumpur

fin.co.id - 17/06/2020, 05:33 WIB

Ratusan Hektare Sawah Terendam Lumpur

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BANTAENG - Sebanyak 197 hektare sawah rusak berat akibat banjir di Bantaeng. Petani rumput laut juga panen dini.

Padahal, beberapa hari lagi padi siap panen, namun gagal lantaran terendam lumpur. Sejumlah petani berharap ada bantuan pemerintah menutupi kerugian. Jika tidak, banyak warga yang kehilangan pendapatan.

"Semoga adaji bantuan kasian, tidak adami bisa diselamatkan (padi,red)," ujar Kamal, petani di Bantaeng seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Group) , Selasa, 16 Juni.

Hal sama juga terjadi pada pembudidaya rumput laut. Bibit baru diturunkan dua pekan lalu. Namun terpaksa dipanen lantaran dkhawatirkan rusak. Air laut berubah menjadi kecokelatan akibat lumpur.

"Biasanya panen 40 hari, tapi ini lebih cepat. Kalau dibiarkan pasti rusak," sebut Novita, petani rumput laut.

Kepala Dinas Pertanian Bantaeng, Budi Taufik, mengatakan, ratusan hektare sawah itu rusak karena tertimbun material banjir atau lumpur. Sehingga dipastikan masyarakat tidak bisa memanen hasil pertaniannya.

"Rusak berat karena tertimbun lumpur, tidak bisa lagi dipanen," Selasa 16 Juni.

Namun pihaknya mengupayakan agar kerugian petani bisa diminimalisir. Pemkab Bantaeng bekerja sama Asuransi Jasindo Dia berharap adanya pemulihan atas insiden ini.

"Semoga mendapat asuransi akibat dampak banjir ini, kita masih data bersama Jasindo," tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantaeng, Irfan Fajar, menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pembersihan material banjir. Setelah itu dilakukan pemetaan untuk memperbaiki sarana dan prasarana.

"Kemarin kita dapat bantuan Rp15 miliar dari Pemrov Sulsel karena ada beberapa fasilitas umum yang rusak karena bencana ini," singkatnya. (sir/dir)

Admin
Penulis