Mantan Bos Buka Luka Lama

fin.co.id - 17/06/2020, 07:55 WIB

Mantan Bos Buka Luka Lama

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

TURIN - Sejak menjadi pelatih Napoli, Maurizio Sarri sudah menggulirkan gaya main Sarrismo atau Sarri-ball selama empat musim (2015–2018). Gaya bermain tersebut sukses menjadikan Partenopei –julukan Napoli– sebagai penantang Juventus dalam perburuan scudetto.

Namun sejak menjadi pelatih Juventus, pelatih 61 tahun tersebut memahami bahwa Sarrismo hanya membawa kemenangan sementara jika berhadapan dengan mantan timnya. Di San Paolo, Naples, Sarrismo pula yang membuat Juve menyerah 1-2 oleh tuan rumah Napoli, Minggu (27/1) lalu. Namun, Sarrismo yang memenangkan Napoli tidak diusung Sarri, melainkan allenatore Partenopei saat ini, Gennaro Gattuso.

Sebaliknya, Mister 33 –julukan Sarri– hanya diam tersudut di bench pemain. Dipermalukan taktik sendiri jelas memberikan rasa malu bagi Sarri yang kembali ke San Paolo untuk kali pertama. "Napoli adalah tim yang sulit dihadapi," kata Sarri usai laga tersebut.

Di Final Coppa Italia tahun ini, Juventus kembali bertemu Napoli. Sebelum laga, Sarri memuji kans lawannya Gennaro Gattuso sambil mendesak anak asuhnya untuk mengubah musim indah mereka menjadi sesuatu yang kongkrit.

Sarri tidak memiliki gambaran atas kualitas Napoli setelah ditinggalkannya dua tahun silam. Baru dalam kekalahan pertamanya Januari silam, ia paham bahwa Ringho-julukan Gattuso- memang melewati ekspektasinya. Lolosnya Napoli ke final usai menang aggregat 2-1 kontra Inter makin meyakinkan bahwa musuh besar Juventus adalah Napoli.

"Mereka solid ketika mereka menutup ruang Inter dan memberi serangan balik yang tajam. Mereka menang melawan kami, melawan Inter dan bermain imbang dengan Barcelona, ??mereka tahu bagaimana bermain di level tinggi,” ujar Sarri kepada Omnisport, kemarin. "Aku suka Gattuso, dia lugas dan langsung. Aku tidak terkejut dengan apa yang dia raih,” tambahnya.

Sarri percaya bahwa pendekatannya selama pandemi ini membuat Juventus makin terbuka. "Dari sudut pandang mental, ini adalah masa yang sulit bagi semua orang, tetapi saya telah melihat yang terbaik di antara mereka, terbuka, tersenyum dan siap bermain,” tambahnya.

Pada leg kedua Semifinal Coppa Italia, Juventus imbang 0-0 melawan AC Milan, Sabtu (13/6) lalu. Hasil itu sudah cukup membawa Juve ke final. ”Saya sepenuhnya fokus pada final dan pada tim kami, dengan konsentrasi dan keyakinan yang tepat,” ujar Sarri.

Saat Sarri mulai memfokuskan persiapannya jelang final, Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis mulai memantik perang kata-kata dengan mantan anak buahnya tersebut. Ia menyebut, Sarri sosok yang mata duitan. Bagi De Laurentiis, kepindahannya ke Chelsea karena faktor uang. "Maurizio Sarri mengkhianati saya, ia pergi dari sini (Napoli) dengan alasan uang yang tidak sepantasnya," kecam De Laurentiis kepada Corriere dello Sport.

"Saya mengeluarkan banya uang ketika ia bawa dari Empoli ke San Paolo. Dan ia membawa luka yang pedih saat dari Naples,” tambahnya.

Eskalasi Sarri dan De Laurentiis memang sudah lama terjadi setelah meninggalkan San Paolo dan yang terbaru ini menjadi bumbu tersendiri menjelang final Coppa Italia. (fin/tgr)

Admin
Penulis