MALILI - Dana pengadaan paket sembako tidak cukup bagi pasien yang terpapar Covid-19. Anggaran tersedia hanya Rp170 juta.
Anggota DPRD Luwu Timur, Najamuddin, mendesak Dinas Sosial segera mengajukan permohonan anggaran pengadaan sembako bagi keluarga pasien Covid-19. ''Supaya semua keluarga pasien positif Covid-19, PDP, maupun ODP harus dapat sembako,''kata Najamuddin seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Group), Selasa, 16 Juni.
Najamuddin menegaskan, kekurangan dana ini tidak boleh dibiarkan, tetapi segera ditutupi. Dia tidak ingin kasus ini menjadi isu politik. Covid-19 ini harus menjadi tanggungjawab bersama. ''Ini merupakan urusan kemanusiaan,''paparnya.
Kepala Dinas Sosial Luwu Timur, Sukarti Saleng, mengatakan, dana Rp170 juta yang akan digunakan pengadaan sembako hanya cukup untuk 450 paket. "Ternyata kebutuhan paket sembako bagi keluarga terdampak pendemi jauh lebih besar,''kata Sukarti.
Sukarti mengusulkan penambahan anggaran sebanyak Rp250 juta. Usulan tambahan anggaran ini berasal dari Dana Biaya Tidak Terduga (DBTT). Pemkab Lutim mengalokasikan DBTT sebesar Rp2 miliar.
Saat ini pasien positif corona mencapai 414 orang, dan Orang Tanpa Gejala sebanyak 1.129 orang.
''Upaya yang dilakukan Dinas Sosial P3A untuk mengadakan paket sembako bagi pasien yang terpapar yang belum tersentuh bantuan,''paparnya.
Sukarti akan segera menghadap ke bupati untuk menyampaikan kondisi terakhir di Posko Jaring Pengaman Sosial. Termasuk nilai anggaran yang diajukan untuk pengadaan sembako.
Akibat kehabisan stok sembako ini, diakui masih banyak yang belum menerima bantuan. (shd/dir)