Razia Masker Dihentikan Sementara

fin.co.id - 15/06/2020, 14:15 WIB

Razia Masker Dihentikan Sementara

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PURBALINGGA - Penertiban warga masyarakat yang kedapatan diluar rumah alias di jalanan tanpa masker, sejak Jumat (12/6) dihentikan sementara. Selain untukmembenahi personel, juga menjadi ajang evaluasi selama kegiatan kurang lebih tiga minggu terakhir kemarin. Imbasnya, rumah karantina di gedung Korpri Jalan Mayjend Sungkono, Kalimanah, ditutup.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga, Drs Suroto MSi menjelaskan, saat sedang tidak ada penertiban, pihaknya tetap melihat kondisi di lapangan. Yaitu melihat tanpa adanya penertiban, penggunaan masker masih ditaati atau diabaikan.

“Secara umum masih ada saja yang mengabaikan. Semoga hasil evaluasi menggembirakan dan akan tetap dilanjutkan penertiban dengan lebih masif dan kemungkinan punishment yang lebih membuat efek jera,” katanya, kemarin seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Group).

Penghentian sementara juga diminta tidak membuat masyarakat terlena. Karena semua harus tetap mengikuti protokol kesehatan. Pihaknya juga tetap akan menggelar penertiban kembali. Namun waktunya akan ditentukan kemudian.

“Penertiban akan lebih kita maksimalkan, termasuk memaksimalkan sasaran dan tetap wajib dikarantina 24 jam di Gedung Korpri,” tambahnya.

Pihaknya juga sudah tidak kurang- kurang setiap pagi berkeliling menyosialisasikan penggunaan masker. Lalu siangnya penertiban. Tetap puluhan orang terjaring. Kondisi ini masih mudah dilihat di keramaian.

“Kadang muncul pikiran, apakah mereka mengira new normal juga normal seperti biasa. Padahal dalam new normalpun, protokol kesehatan seperti salah satunya masker, harus tetap digunakan,” ungkapnya.

Indikator masih minimnya penggunaan masker saat keluar rumah, berkendara dan duduk di tempat publik, masih belum kelihatan signifikan. Terbukti setiap hari razia, masih banyak yang terjaring dan dikarantina.

“Kami belum tahu sampai kapan penertiban ini dilakukan. Namun yang jelas saat dievaluasi sudah mencapai titik impas atau nol, dengan melihat masker sudah dipakai sebagai kesadaran dari dalam orang itu sendiri. Dilihat saat mereka beraktifitas keluar rumah,” ujarnya. (amr)

Admin
Penulis