BANJARNEGARA - Menurunnya jumlah pendonor, membuat stok darah di PMI Banjarnegara menurun. Padahal saat ini terjadi tren kenaikan permintaan darah. Sehingga dalam dua pekan terkahir, PMI Banjarnegara mengalami kekurangan stock darah untuk melayani permintaan pasien.
Kepala Unit Donor Darah PMI Banjarnegara Agus Budi Susanto mengatakan mengatakan semenjak gencarnya pandemi dan pemberitaan tentang Covid-19, semua kelompok donor yang terjadwal melakukan Mobile Donor Darah membatalkan kegiatan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Hal ini menjadi perhatian serius mengingat angka permintaan darah juga meningkat dengan adanya beberapa kasus DBD yang naik selama puncak musim hujan," paparnya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Group).
Stok darah dalam dua pekan terakhir hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian, sedangkan jika terjadi permintaan mendadak Relawan PMI menjadi ujung tombak pemenuhan kebutuhan darah tersebut dan rela untuk diambil darahnya sewaktu waktu.
Menurunnya stok darah ini, membuat PMI Banjarnegara melakukan berbagai upaya. Antara lain melalui sosialisasi bahwa donor darah aman dan tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Donor darah dilakukan sesuai protokol donor darah juga telah diterbitkan oleh PMI Pusat sesuai arahan dari Kemenkes dan standarisasi protocol WHO.
Ketua PMI Banjarnegara Setiawan menghimbau pendonor tetap melakukan donor darah. Sebab kegiatan donor darah di PMI dijamin keamanannya dan dilaksanakan sesuai protokol kesehatan pengambilan darah.
"Kami sampaikan kepada masyarakat Banjarnegara untuk mari bersama sama berjuang demi kemanusiaan ditengah situasi apapun" paparnya.
Humas PMI Banjarnegara M Alwan Rifai mengatakan pada masa pendemi Covid-19 produksi darah menurun drastis. Sementara permintaan cenderung meningkat.(drn)