LIVERPOOL – Penampilan bek kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold banyak membuat kagum para penggila bola sejak dua tahun terakhir. Bahkan, pemain berusia 21 tahun itu pun dianggap layak memenangkan penghargaan Ballon d’Or atas kontribusinya dalam menyumbangkan tiga gelar bagi The Reds. Namun demikian, Danny Murphy menganggap pemain bernomor 66 itu tidak akan mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.
Pemain internasional Inggris tersebut telah membawa Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/2019, Piala Dunia Antar Club FIFA 2020, dan Piala Super UEFA 2019/2020. Dari catatan Transfermarkt, sepanjang kompetisi 2019/2020, Alexander-Arnold telah menorehkan 12 assist, dua gol dan empat kartu kuning dari 29 penampilannya di Premier League dan di Liga Champions dari tujuh penampilannya memberikan satu assist.
Atas kontribusinya itu, legenda Brasil, Cafu juga berulang kali menyampaikan pujiannya kepada Alexander-Arnold. “Dia pemain sensasional, bakat langka,” kata Cafu kepada FIFA.com dikutip Radar Tasik dari talkSPORT, Selasa (9/6/2020).
“Jika dia terus bermain seperti dulu, dia akan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di dunia. Dia memiliki potensi untuk memenangkan penghargaan (The Best FIFA Men’s Player/Pemain Pria FIFA Terbaik, Red.),” ujar mantan bek kanan AC Milan itu.
“Dia secara teknis brilian, dia memiliki kualitas yang sangat banyak. Dia memiliki gaya permainan Brasil. Saya suka melihatnya bermain. Dan bermain di tim yang hebat akan membantunya tumbuh,” lanjutnya.
Berbeda dengan Cafu, mantan pemain Liverpool, Danny Murphy tidak yakin Trent Alexander-Arnold akan memenangkan penghargaan Ballon d'Or. Dia menganggap pujian Cafu itu tidak realistis. “Saya pikir dia bisa memujinya tanpa berbicara tentang Ballon d'Or,” kata Murphy dilansir talkSPORT.
“Ballon d'Or umumnya untuk pencetak gol dan para superstar bukan? Tapi dia (Alexander-Arnold) adalah bakat yang luar biasa, luar biasa,” tambah dia.
“Dia (Alexander-Arnold) tidak akan memenangkan Ballon d'Or. Saya pikir bahkan dalam posisi gelandang sekalipun itu sulit,” ujarnya.
“Bisakah dia mencetak gol dari lini tengah dan menendang tendangan bebas dan pertahanan terbuka dengan passing-nya? Iya. Tapi apakah itu akan cukup untuk memenangkan Ballon d'Or? (Luka) Modric memenangkan satu, bukan?,” katanya.
“Ya, itu mungkin, kamu tidak pernah mengatakan tidak pernah, tapi kurasa tidak,” tutur dia.
“Ada banyak bakat saat ini, secara defensif Anda berpikir setengah pemain tengah seperti Virgil van Dijk mungkin akan menjadi salah satu dari sedikit yang memiliki kemampuan. Tapi dia berada di level yang berbeda karena dia adalah bek yang keluar-masuk,” ujar dia. (snd)