PANDEGLANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat sebanyak 6,537 perempuan di kota berjuluk seribu ulama sejuta santri mengalami kehamilan di tengah mewabahnya virus korona.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Pandeglang Ratu Lina menuturkan, jumlah itu merupakan catatan sejak bulan Januari hingga Maret atau triwulan pertama tahun 2020. Jika dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama angka tersebut mengalami penurunan sekitar 2,5 persen. "Tahun lalu pada periode yang sama angka kehamilan ibu mencapai 7,017 orang dengan total akumulatif tahun 2019 sebanyak 26,585 orang," kata Ratu, Selasa (9/6).
Menurutnya, tingkat kehamilan tahun ini bisa saja lebih besar. Sebab beberapa waktu ke belakang, layanan Posyandu terpaksa dihentikan sementara menghindari kerumuman warga dalam penyebaran virus korona. "Karena tidak ada pelayanan di Posyandu, jadi ibu-ibu hamilnya periksa ke fasilitas kesehatan lain seperti puskesmas atau PMB (Praktik Bidan Mandiri). Ada penurunan karena kemungkinan mereka tidak periksa," jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Lina, petugas Posyandu tetap mengontrol wanita hamil yang sudah terdata dengan mendatangi ke rumah mereka masing-masing. Hal itu dilakukan guna memastikan kesehatan ibu hamil. "Jadi ada kemungkinan jumlah ibu hamil lebih besar. Tetapi kami ada kunjungan ke rumah ibu hamil oleh bidan untuk diperiksa," ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pandeglang Didi Mulyadi mengimbau ibu hamil untuk tetap memprioritaskan kesehatan anak di tengah mewabahnya virus korona melalui rutin cek kesehatan. "Ibu hamil harus cek kesehatan biar janin dalam kandungannya sehat. Apalagi sekarang lagi adanya penyakit Covid-19," imbuhnya.
Dia mengajak, masyarakat untuk menerapkan program keluarga berencana (KB) dengan dua anak lebih baik. "Bagi ibu-ibu silahkan manfaatkan program KB agar tidak terbebani dengan banyak anak," katanya. (yanadi/hendra)
Artikel ini didukung oleh hibah Splice Lights On Fund dari Splice Media.