Tetap Irit Meski Tanpa Timo

fin.co.id - 09/06/2020, 06:15 WIB

Tetap Irit Meski Tanpa Timo

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

LONDON - Liverpool akan menjalani laga derby "restart" Liga Premier melawan Everton di Goddison Park, Senin (22/6) depan. Klub berjuluk The Reds itu sudah siap memboyong trofi Liga Inggris musim ini. Dari segi fisik, rangkaian latihan "work from home" sepertinya sudah cukup untuk mengembalikan kebugaran para pemain di masa lockdown.

Masih soal pemain, Liverpool menjadi salah satu tim Liga Inggris yang paling irit belanja dalam bursa transfer musim ini. Tercatat, Si Merah hanya membeli tiga pemain, yakni bek belia Sepp van den Berg dari PEC Zwolle, Takumi Minamino dari Red Bull Salzburg dan kiper senior Adrian—pengganti Simon Mignolet yang hengkang ke Club Brugge.

Laman database transfer pemain Transfermarkt baru-baru ini merilis laporan 20 klub Liga Premier yang paling banyak mengeluarkan anggaran belanja pemain. Liverpool menjadi klub paling irit sepanjang musim. Dari sisi prestasi, trofi Liga Champions musim lalu dan Piala Dunia Antar Klub FIFA sebenarnya sudah memompa neraca keuntungan finansial Si Merah.

BACA JUGA: Wakil Wali Kota Pimpin Apel Sekaligus Tinjau Pelaksanaan Rapid Test di Jaticempaka Pondokgede

Namun dari statistiknya, Liverpool berada di urutan 14 dari 20 klub sebesar GBP 107,58 juta (Rp1,9 triliun). Sementara runner up klasemen sementara, Manchester City berada di urutan pertama. Ya, selama lima tahun terakhir mereka hampir enam kali lipat pengeluarannya ketimbang Liverpool yakni GBP 601,98 juta (Rp10,6 triliun) musim ini. (selengkapnya lihat infografis)

Meski trofi musim ini sudah ada di depan mata, tak ada bayang-bayang The Reds akan membeli marquee signing (pemain terbaik) musim depan. Kabar terbaru Liverpool mengundurkan diri dari dalam perburuan bomber Red Bull Leipzig, Timo Werner. Kepada Sky Sport, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp membeberkan alasan bahwa klubnya tak memiliki dana sebesar GBP 53 juta seperti yang diminta Leipzig.

Dia menyatakan tak bisa mengeluarkan dana besar sementara di sisi lain para pemainnya mengalami pemotongan gaji." Saat pandemi ini, semua klub kehilangan uang," kata Klopp. "Lantas bagaimana saya bisa berbicara dengan pemain soal pemotongan gaji sementara kami membeli pemain dengan harga 50 hingga 60 juta pound sterling. Apakah anda bisa berbicara itu dan menjelaskannya kepada pemain dengan baik," ujarnya, pekan lalu.

Padahal Timo Werner dan Liverpool sebelumnya disebut telah menjalin kesepakatan sebelum pandemi Covid-19 merebak. Si pemain telah setuju untuk hengkang ke Stadion Anfield musim depan. Namun karena harga, Timo pun lebih memilih Chelsea. Dengan ketidakpastian seperti itu, Liverpool tampaknya tak akan membeli pemain baru pada bursa transfer mendatang. Padahal mereka sebelumnya juga dikaitkan dengan nama besar selain Timo Werner. Misalnya Jadon Sancho, Kai Havertz dan Kylian Mbappe.

BACA JUGA: Diguyur Stimulus Rp1,5 T, Masyarakat Masih Sulit Punya Rumah

Ya, sejak menjadi nahkoda Liverpool pada medio 2015, rekor belanja Klopp terbesar adalah saat ia mendatangkan Virgil van Dijk dan Allison Becker senilai GBP 70 juta pound, tetapi nilai tersebut diimbangi oleh rekor penjualan GBP 145 juta dari Philippe Coutinho yang hengkang ke Barcelona.

Sementara klub pelabuhan Timo Werner, Chelsea berada di satu tangga di atas Liverpool dalam daftar belanja pemain. Musim ini, The Blues mengeluarkan GBP 115,57 juta, namun jumlah itu akan melambung tinggi ketika kesepakatan Werner ditandatangani. Ya, Chelsea dikabarkan sepakat menebus mahar Timo. Ia memiliki klausa rilis sebesar EUR 55 juta (Rp869 miliar) yang akan selesai 15 Juni.

Dilansir dari Dailymail, klub Roman Abrahamovich juga setuju untuk memberikan kontrak pada pemain berusia 24 tahun ini dengan jumlah GBP 200 ribu pound (Rp3,5 miliar) setiap pekan. Tentunya dengan ekspektasi, Timo wajib tampil impresif seperti saat ia di Bundesliga saat mencetak 25 gol.

Koresponden berita sepak bola Daily Telegraph, Matt Law mengatakan, alasan pembelian Chelsea di tengah pandemi ini karena mereka memiliki posisi keuangan yang lebih kuat. Terlebih mereka tak ingin ketinggalan dari pergerakan Tottenham Hotspurs dan Arsenal untuk meminjam dan bebas transfer pemain pada bursa transfer musim depan. "Liverpool tentu tertarik dengan Werner, namun karena krisis mereka tidak ingin berkomitmen dengan dana sebanyak itu. Jadi Chelsea menandainya dengan membuat persetujuan," tandasnya. (fin/tgr)

Admin
Penulis