Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Rob

fin.co.id - 08/06/2020, 14:15 WIB

Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Rob

WONOKERTO - Sebanyak 162 warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan masih bertahan di posko pengungsian di gedung TPS di desa itu.

"Data sementara pengungsi di posko penanggulangan bencana rob Desa Semut hingga Minggu (7/6/2020) ini ada 162 jiwa," terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi R Raharjo, Minggu (7/6/2020).

Disebutkan, ratusan pengungsi dari 'pulau' terluar dari Kabupaten Pekalongan ini masing-masing 80 orang berjenis kelamin perempuan, dan 82 laki-laki yang berasal dari 59 kepala keluarga. Mereka terdiri dari lansia 8 orang, dewasa 97 orang, 32 anak, 17 balita, 7 bayi, dan 1 ibu hamil.

BACA JUGA: Warga Tidak Patuh Protokol Kesehatan, Rawan Penambahan Kasus

"Ketinggian rob siang ini sudah mulai surut, ketinggian air sekitar 20 cm hingga 40 cm," terang dia.

Dikatakan, Pemkab Pekalongan sendiri sudah menetapkan status tanggap darurat rob sejak 3 Juni 2020 hingga 16 Juni 2020.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pekalongan saat ini sedang mempersiapkan berbagai skema dan langkah-langkah strategis untuk mengatasi banjir rob di Dukuh Simonet tersebut. Hal diungkapkan oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, saat melakukan tinjauan di posko pengungsian di Desa Semut, Sabtu (6/6/2020).

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan menanggung kebutuhan pokok para pengungsi dan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah, baik itu jangka panjang dan jangka pendek untuk membantu warganya yang terdampak banjir rob.

‘’Pengungsi Alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat karena semua kebutuhannya kita penuhi mulai dari air hingga logistik untuk kebutuhan makan yang sehari tiga kali. Untuk kesehatan dan keamanan, kita tanggung semua dan bahkan kita siapkan juga wc portable,’’ terangnya.

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia: Meski Tersingkir, Garuda Tetap Pede

Dikatakan, pemkab telah menetapkan tanggap darurat untuk para pengungsi dalam rangka menghadapi banjir rob yang selama empat hari kondisinya belum surut, sehingga pengungsi masih bertahan di posko pengungsian. "BPBD sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan memenuhi kebutuhan pokok pengungsi agar nyaman,’’ ungkap Bupati.

Adapun untuk langkah dan strategi jangka menengahnya, pemkab akan segera berkoordinasi dengan gubernur, Kementrian PUPR, serta Kementiran Kelautan dan Perikanan untuk membahas tentang rencana relokasi terhadap warga Dukuh Simonet yang berjumlah 67 KK dengan mengusahakan perumahan nelayan, karena mayoritas warga Dukuh Simonet bermata pencaharian sebagai nelayan.

‘’Untuk upaya jangka menengah panjangnya ini sesuai dengan keinginan masyarakat agar relokasi, dan kepala desa sudah menyiapkan lahan, tinggal nanti kami akan berkoordinasi dengan pak gubernur kemudian Kementrian PUPR, Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk mengusahakan perumahan nelayan, jadi supaya mereka direalokasi karena disini basik mata pencaharianya adalah nelayan semua dari 67 KK itu mayoritas adalah nelayan semua,’’ jelas Bupati.

Untuk relokasi warga di Dukuh Simonet, akan segera direalisasikan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, karena di Dukuh Simonet memang sangat mendesak untuk segera dilakukan daripada dukuh yang lain yang dianggap secara teknis masih aman.‘’Relokasi ini mendesak mengingat robnya sangat tinggi karena hampir separo rumah, yaitu 3 sampai 5 meter. Hal ini disebabkan karena letaknya di tepi laut dan Sungai Sragi,’’ katanya. (had)

Admin
Penulis