Banjir Kiriman Butuh Solusi

fin.co.id - 08/06/2020, 12:50 WIB

Banjir Kiriman Butuh Solusi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SENGKANG - Air kiriman yang melanda wilayah Wajo berdampak parah. Permukiman hingga rumah sakit terendam banjir.

Legislator DPRD Wajo Herman Arif pun angkat bicara. Banjir kirimkan tersebut dinilai akibat meluapnya Sungai Siwa. Kapasitasnya tidak mampu menampung air kiriman dari Sidrap dan Luwu. Terlebih, aktivitas penggundulan gunung tidak terhenti di Desa Dengeng-dengeng, Sidrap. "Banyak warga disana kurang menyadari menjaga kelestarian lingkungan," tutur Herman, Minggu, 7 Juni.

Maka dari itu, dia berharap Pemrov Sulsel dan Pemkab Sidrap perlu menghentikan aktivitas masyarakat disana. Dampaknya dirasakan kabupaten tetangga. "Buktinya air banjir berwarna coklat.

Artinya air bercampur tanah, itu karena gunung di hulu (Sidrap, red) longsor," sebutnya.

Akibat banjir kiriman itu, RSUD Siwa yang berada di jalan poros Palopo - Makassar, tak luput dari genangan. "Ada 15 pasien rawat inap terpaksa kami evakuasi ke lantai dua," ujar Direktur RSUD Siwa, drg Armin AR.

Belasan pasien tersebut masing-masing sebelumnya dirawat, 8 orang di ruang interna, tiga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 4 ruang ponek. Namun tempat tersebut tergenang air setinggi mata kaki. "Walaupun sudah perlahan surut, kami tunggu dulu kondisi normal dulu. Barulah pasien kita kembalikan ke tempatnya," tuturnya.

Armin mengakui, banjir kiriman dari Kabupaten Sidrap dan Luwu ini, kerap terjadi setiap tahunnya. Sehingga evakuasi terhadap pasien selalu dilakukan. "Jarak Sungai Siwa dekat RS tidak begitu jauh," tuturnya.

Tak hanya RSUD Siwa, evakuasi tahanan di Mapolsek Pitumpanua pun juga dilakukan. Berdasarkan data dihimpun FAJAR. Sebanyak 9 tahanan dilarikan ke Mapolsek Keera. "Kami titip dulu di Mapolsek Keera untuk sementara," kata Kapolsek Pitumpanua, AKP Jasman.

Sementara di Luwu sebanyak 3.434 rumah yang terendam banjir. Namun perlahan surut, warga mulai membersihkan rumah dan fasilitas umum. "Mulai surut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," ujar Sekretaris BPBD Luwu, Amiruddin Alwi.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulsel, Zubair Abdi Rahman menyampaikan, jika pihaknya tetus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu.“Ditangani oleh BPBD kabupaten, kami di Provinsi siap jika sudah ada informasi dari Kabupaten,” katanya. (syah)

Admin
Penulis