Pengrajin Kain Sutra Kembali Produksi

fin.co.id - 07/06/2020, 10:32 WIB

Pengrajin Kain Sutra Kembali Produksi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SUKARESIK - Pengrajin kain sutra di Kampung Karanganyar 2 Desa Cipondok Kecamatan Sukaresik mulai kembali produksi, walaupun baru dua alat tenun yang beroperasi kemarin.

Yuan, salah satu pengrajin kain sutra mengatakan jika dirinya sudah mulai produksi walaupun belum maksimal seperti biasanya. “Hari ini baru dua alat tenun, nanti lima alat lagi menyusul. Sehingga baru bisa tujuh alat yang beroperasi, karena untuk mengejar dan mencukupi dulu pesanan yang sudah masuk,” katanya, menjelaskan.

Kata dia, walaupun belum banyak, tapi pesanan mulai datang. Sehingga para perajin bisa kembali produksi dan ekonomi masyarakat mulai menggeliat. “Seperti dari Jakarta ada pesanan sebanyak 56 potong. Selain itu, hari kemarin ada dari daerah Jawa, pesanan katun sulam sebanyak 13 potong,” ujarnya.

Jelas dia, untuk harga katun bulu Rp 350.000, bulu sutra Rp 700.000, sulam katun Rp 650.000, sulam sutra Rp 900.000, batik sulam katun Rp 1,2 juta. Harga sebesar itu, hitungannya per potong. Satu potongnya 2,3 meter.

Sebelumnya, ujar Yuan, biasanya dalam jangka waktu satu bulan sebagian pengrajin melakukan pameran ke Jakarta bahkan ke berbagai daerah lainnya. Namun dikarenakan adanya pendemi Covid-19, maka pameran dihentikan. “Oleh sebab itu, kami pengrajin mengandalkan pesanan lewat online. Baik melalui FB, IG meskipun cukup sepi pembeli selama hampir 2 bulan lamanya,” kata Yuan.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi Petani Pengrajin Ulat Sutra (KOPPUS) Kendra Gunawan mengungkapkan, saat ini para pengrajinnya sudah mulai menenun kembali setelah beberapa lama tidak produksi akibat dari wabah corona.“Kebetulan saat ini sedang ada pesanan untuk seragam ibu-ibu dari Kodam, Pangdam Siliwangi. Ada 7 mesin yang jalan, dan pesanan mencapai 100 potong berupa kain bulu dan sulam,” kata dia. (obi)

Admin
Penulis