PADERBORN — Pertunjukan hebat dipertontonkan Jadon Sancho setelah kembali menjadi starter di markas SC Paderborn. Winger Borussia Dortmund itu ibarat seorang sniper; tiga tembakan untuk tiga gol.
BERMAIN di Benteler-Arena, dinihari kemarin, Sancho menjadi pahlawan utama kemenangan 6-1 Dortmund lewat hattrick-nya di menit ke-57, 74, dan 90+1. Pemain muda Inggris itu mencatatkan trigolnya berkat assist Julian Brandt, Thorgan Hazard, serta Mateu Morey.
Tiga gol Dortmund lainnya dipersembahkan Hazard (57’), Achraf Hakimi (85’), dan Marcel Schmelzer (89’). Sementara gol hiburan Paderborn disumbangkan Uwe Huenemeier lewat titik penalti di menit ke-72.
Ini adalah hat-trick pertama Sancho dalam karier profesionalnya. Selain itu, di usia 20 tahun, dua bulan dan enam hari, Sancho adalah pemain termuda yang pernah mencetak 30 gol di Bundesliga. Ia memecahkan rekor yang dipegang oleh kapten Bayer Leverkusen, Kai Havertz.
Pemain kelahiran 25 Maret 2000 itu juga menjadi pemain pertama (sejak awal pengumpulan data terperinci pada 2004/2005) yang mencetak setidaknya 15 gol dan memberi 15 assist dalam satu musim Bundesliga. Seperti diketahui, saat ini, Sancho sudah mengoleksi 17 gol dan 16 assist.
Berkat kemenangan ini, Dortmund kembali memangkas jarak menjadi tujuh angka di belakang Bayern Munchen. Dan meskipun sempat kerepotan di babak pertama, Pelatih Dortmund, Lucien Favre mengaku puas.
“Saya hanya mengucapkan satu kalimat selama istirahat paruh waktu: 'Kita harus terus melakukan apa yang kita lakukan.' Kami menekan dengan baik, kami membuat lawan kami lelah, dan jelas bahwa mereka tidak akan bisa menjaga tempo sampai peluit akhir,” kata Favre di situs resmi klub.
Favre mengakui, tuan rumah memiliki banyak kecepatan di area depan. Namun, timnya bisa mengatasi itu. Sedikit perubahan di babak kedua menurutnya membuat mereka akhirnya bisa berpesta gol dalam laga pekan ke-29 Bundesliga ini.
“Kami mampu mempertahankan intensitas yang kami tunjukkan di babak pertama dan satu-satunya perubahan nyata yang kami lakukan adalah beberapa perubahan pada pergerakan pemain kami. Ketika semua dikatakan dan dilakukan skornya adalah 6-1,” jelasnya.
Mats Hummels menambahkan, timnya terlalu ceroboh dalam kepemilikan bola di babak pertama. Selain itu, mereka juga tidak bagus dalam sentuhan akhir. “Di babak kedua permainan posisi kami bagus, permainan passing kami bagus, kami melakukan lari bagus - semua kerja bagus kami dihargai pada akhirnya,” ujarnya.
“Pelatih melakukan sedikit penyesuaian di babak pertama, dan itu berhasil dengan sangat baik. Itu tidak besar, tapi kadang-kadang detail kecil yang menentukan game seperti ini. Itu berarti kami dapat mengontrol ruang yang ingin kami mainkan, itu bekerja dengan sangat baik,” lanjutnya.
Di kubu Paderborn, pelatih Steffen Baumgart sangat kecewa dengan kekalahan yang membuat mereka semakin sulit menghindari degradasi. Menurutnya, usaha timnya sangat luar biasa di babak pertama.
“Kami melakukannya dengan baik untuk waktu yang lama, tetapi kami tentu harus bertahan lebih baik di akhir. Dortmund menang setelah gol ketiga,” keluh sang pelatih dikutip dari Tutto Mercato. (amr/*)