10 Proyek Sebentar Lagi Dilelang

fin.co.id - 02/06/2020, 02:31 WIB

10 Proyek Sebentar Lagi Dilelang

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana akan melakukan pelelangan terhadap 10 proyek tol medio Juni dan Juli 2020. Selain itu ada sembilan proyek tol lainnya yang tengah disiapkan dan segera memasuki prakualifikasi pada bulan yang sama.

”Pertama ruas tol Kulon Progo-Jogja-Solo (76 km) ini proses lelangnya sudah mulai dan tanggal 4 Juni nanti akan proses pemasukan penawarannya, mudah-mudahan sekitar September -Oktober 2020 sudah bisa mulai konstruksinya,” terang Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan pers yang diterima Senin (1/6).

Sedangkan sembilan proyek tol lainnya yang telah disiapkan dan segera memasuki prakualifikasi lelang pada bulan Juni-Juli 2020 adalah jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya atau Cigatas, jalan Akses Patimban, Bogor-Serpong via Parung, Sentul Selatan-Karawang Barat, Semarang Harbour, Semanan-Balaraja, tol layang Cikunir-Karawaci, dan tol layang Cikunir-Ulujami.

Lebih lanjut Menteri Basuki menyampaikan bahwa di samping proyek jalan tol, Kementerian PUPR juga berencana melakukan lelang terhadap proyek sistem transaksi tol non-tunai berbasis multi-lane free flow (MLFF) di sektor jalan tol. Sebelumnya PUPR menyebutkan empat ruas tol siap beroperasi pada akhir Juni 2020 dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Menko Polhukam: Generasi Muda Garda Terdepan Menyuburkan Semangat Pancasila

Hadimuljono mengatakan keempat tol yang akan dioperasikan tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Ruas tol-ruas tol yang akan dioperasikan pada Juni 2020 tersebut, antara lain ruas Banda Aceh-Sigli seksi 4 sepanjang 14 kilometer, ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer, ruas tol Manado-Kauditan 21 km sebagai bagian dari tol Manado-Bitung, serta ruas tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi 1 dan 5 sepanjang 33 km.

Di tengah Pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan arena olahraga untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua yang telah diundur dari tahun 2020 ke tahun 2021.

Tiga dari empat venue olahraga yang dibangun Kementerian PUPR secara fisik telah selesai lebih cepat dari jadwal akhir waktu kontrak, yakni arena aquatic di kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena cricket maupun lapangan hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.

”Ketiga venue tersebut saat ini tinggal menunggu sertifikasi/akreditasi dari masing-masing induk organisasi (Federasi Internasional) untuk mendapatkan sertifikat berstandar internasional yang belum dapat dihadirkan ke Papua karena kondisi PSBB di Papua,” terang Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar Iwan Suprijanto.

BACA JUGA: Pasar Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Untuk venue akuatik yang dilengkapi fasilitas pool berstandar internasional tengah menunggu sertifikasi dari Federation Internationale de Natation (FINA). Sementara arena Cricket dan lapangan hoki, baik indoor maupun outdoor sudah selesai 100%, termasuk lighting, timing system serta videotron skoring dan tinggal menunggu Tenaga Ahli dari Federasi untuk sertifikasi.

Basuki menegaskan penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).

Diharapkan terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia serta dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik dikancah nasional maupun internasional.

Venue Akuatik Papua dibangun sesuai dengan Standar FINA dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp401 miliar. Secara terinci per fasilitas, pembangunan arena akuatik progresnya telah mencapai 100% lebih cepat dari target semula selesai Juli 2020.

BACA JUGA: Baru Dilaunching, New Normal di Kota Tegal Disidak Pangdam

Selanjutnya pembangunan arena Cricket dan lapangan Hoki juga lebih cepat dari rencana awal ditargetkan rampung pada Juni 2020. Total biaya pembangunan arena cricket dan lapangan hoki sebesar Rp277 miliar oleh kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan manajemen PT Bina Karya senilai Rp4,9 miliar.

Selain venue akuatik, di kawasan Olahraga Kampung Harapan juga dibangun Istora Papua Bangkit dengan progres telah mencapai 88%. Venue ini dibangun dengan dana sebesar Rp278,57 miliar oleh kontraktor PT PP (Persero) dan konsultan manajemen PT Virama Karya sebesar Rp4,8 miliar.

Di samping empat venue tersebut, Kementerian PUPR juga mendapat tugas membangun Arena Sepatu Roda, Panahan, dan Dayung di Kota Jayapura senilai Rp116,5 miliar progres fisik saat ini mencapai 12,24%. Pembangunannya terus dikerjakan agar dapat selesai tepat waktu, dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan, protokol kesehatan, dan menyesuaikan kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Kemudian Kementerian PUPR juga melakukan Penataan Kawasan Kampung Harapan senilai Rp134,7 miliar sebagai area Pendukung Venue Istora dan Akuatik yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari 2020 dengan progres pembangunan fisik 20%. Selain itu juga Penataan Kawasan Doyo Baru senilai Rp64,9 miliar sebagai area pendukung Arena Cricket, hoki Outdoor dan Indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019 dimana saat ini progres fisik mencapai 34,43%. (fin/ful)

Admin
Penulis