CIPEDES - Tidak hanya risiko penyebaran Covid-19 yang melanda di Kota Tasikmalaya. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pun, kian meningkat sejak Januari sampai 25 Mei 2020, tercatat 417 kasus dengan 8 orang meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih merinci perkembangan kasus DBD sejak Januari terdiri dari 78 penderita dan 1 orang meninggal dunia. Februari 49 penderita, 1 meninggal dunia. Bulan Maret, penderita mencapai 95 orang dan meninggal 1 orang. April mengalami peningkatan mencapai 103 orang dengan penderita yang meninggal dunia 3 orang. "Untuk Bulan Mei ini, kasus yang ditemukan sampai Tanggal 25 sebanyak 86 penderita dan 2 orang meninggal," tuturnya kepada wartawan, Kamis (28/5).
BACA JUGA: Pelanggaran Protokol Covid-19 akan Diperdakan
Berdasarkan data tersebut, di awal Tahun 2020 ini Kasus DBD nyaris ditemukan di seluruh puskesmas yang ada di Kota Tasikmalaya. 10 besar puskesmas dengan kasus DBD itu, kata dia, terdiri dari Puskesmas Sangkali, Kawalu, Mangkubumi, Karanganyar, Cihideung, Urug, Kahuripan, Cibeureum, Kersanegara dan Sambongpari. “Sementara delapan kasus kematian yang terjadi dua diantaranya di Puskesmas Kawalu, satu Kahuripan, dua Bantar, satu Purbaratu dan satu Cipedes," kata dia.Sekretaris RW 03 Babakan Kalangsari Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes, Iwan Herdiawan mengatakan di wilayahnya warga tengah dihadapkan dengan risiko DBD. Selain wabah Covid yang sedang dihadapi secara global. "Kami juga menghadapi risiko DBD ini. Entah dari faktor kebersihan atau cuaca. Lebih dari 10 warga kami terserang DBD," ujarnya.
RW 03 Babakan Kalangsari yang terdiri dari 6 ke-RT-an, di 3 RT wilayahnya terdapat sekitar 15 penderita. Mayoritas diantaranya masih dalam perawatan rumah sakit dan menunjukkan pogres menuju sembuh. "Dan sebagian sudah sembuh serta dipulangkan ke rumah masing-masing," kata dia.
Dia menceritakan ketika di wilayahnya terjadi kasus DBD cukup signifikan, pihaknya berkoordinasi dengan kecamatan supaya bisa menekan dan mendeteksi penyebaran DBD di RW 03. "Alhamdulillah pemerintah responsif, Dinkes Kesehatan menerjunkan tim untuk survei, kemudian mendeteksi titik-titik potensi tumbuhnya jentik nyamuk. Segera dibersihkan dan ditangani untuk dimusnahkan," ucapnya. (igi)