News . 28/05/2020, 08:15 WIB
Pengurus Besar PGRI, Dudung Nurullah Koswara mengatakan, bahwa kurikulum tersebut dinilai penting, karena pembelajaran saat ini masih harus dilaksanakan secara jarak jauh.
"Kemendikbud, para pakar pendidikan, organisasi profesi, dan praktisi pendidikan terpilih segera mengadakan rembuk nasional terbatas atau FGD istimewa. Ini demi menyelamatakan anak didik," kata Dudung.
Menurut Dudung, kurikulum darurat ini sangat penting karena selama hampir tiga bulan pembelajaran jarak jauh (PJJ) belum efektf. Meski begitu, pembelajaran dari rumah merupakan opsi paling efektif untuk mencegah anak tertular virus corona, karena harus sekolah dan berada di ruang publik.
"Bila PJJ dianggap tidak efektif ya wajar, karena kita masih gagap dalam transisi. Ke depan pemerintah harus segera menciptakan kurikulum darurat ‘Sekolah Masuk Rumah' Jangan terbalik, ‘Anak Masuk Sekolah. Hari ini, anak sudah aman di rumah,"tuturnya.
Selain itu, lanjut Dudung, pemerintah juga bisa melakukan adaptasi pola pendidikan yang serupa dengan sekolah terbuka, ada pola pendidikan persamaan paket B, paket C. Bahkan ada pola homeschooling dan pola pendidikan virtual.
"Atau juga dengan pola e-modul. Pola pendidikan virtual berpanduan yang dikendalikan para guru harus dipertimbangkan," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com