News . 21/05/2020, 03:50 WIB
Dengan sistem pelacakan yang seperti sekarang, dokter praktek harus lebih hati-hati. Padahal suami istri dr Boedhi Harsono ini sudah hati-hati. Mereka sudah sepakat tidak akan mau buka praktek di rumah. Mereka tidak mau membawa penyakit ke rumah.
Mereka memilih praktek di rumah-rumah sakit. Toh terkena juga.
Keluarga ini boleh dikata keluarga dokter. Saya kenal baik mereka. Rasanya ada sembilan dokter di keluarga besar ini.
Justru anak Boedhi Harsono yang tidak mau lagi jadi dokter. Anak pertamanya, Albert Hein, sarjana tehnik elektro dari Universitas Surabaya. Adiknya, perempuan, sarjana arsitektur dari Universitas Petra.
”Ke depan saya pikir teknologi kian berperan,” ujar Albert mengapa tidak kuliah kedokteran. ”Orang tua juga tidak memaksa harus masuk kedokteran,” ujarnya.
Keduanya sudah bekerja di swasta. Tapi belum ada yang menikah.
Mereka kini juga tidak bisa menjenguk ibunda. Tidak diizinkan. Tapi keduanya tahu ada kabar gembira: kesehatan sang ibu terus membaik.
Kita tidak bisa lockdown. Kita tidak bisa jaga jarak. Kita tidak bisa menerapkan sistem pelacakan yang tuntas.
Alhamdulillah kita masih bisa cuci tangan --kalau tidak salah. (*)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com