Oleh Dahlan Iskan
Saya belum pernah makan dua jenis durian ini: namlong dan super tembaga.
Beruntunglah orang Bangka --daerah asal dua jenis durian itu.
Kalau saja tidak sedang ada wabah saya pasti langsung ke Bangka. Mengajak dua penggila durian independen --belum ketemu siapa orangnya. Mereka harus jadi juri: mana yang lebih mak-nyus –musang king-nya Malaysia atau namlong dan super tembaganya Bangka.
Saya penasaran. Terutama atas jawaban Gubernur Bangka Belitung, Elzardi Roesman ini. Yakni jawaban atas pertanyaan saya, mana yang nilainya lebih tinggi: musang king, namlong atau super tembaga.
Jawab Elzardi mengejutkan saya:
Nilai musang king: 70.
Nilai namlong: 75.
Nilai super tembaga: 90.
Wow!
Hari itu saya memang bertanya ke Pak Gubernur Elzardi: kalau nilai musang king 90, berapa nilai super tembaga?
Ternyata jawaban beliau seperti itu.
Saya pun flash back ke masa lalu: berapa dong nilai durian di Sorolangun --yang dulu sering saya makan itu. Yang sudah saya anggap lezat itu.
Kalau Gubernur Babel benar, bukan main lezatnya super tembaga itu. Apalagi kalau dewan juri nanti sependapat dengan Gubernur Elzardi.
Senin lalu saya memang terlibat diskusi dengan Pak Gubernur. Diskusi jarak jauh. Lewat Zoom.