News

Prakerja Sengaja Tidak Dilelang

fin.co.id - 30/04/2020, 01:15 WIB

JAKARTA - Lagi-lagi Ketua Tim Pelaksana Kartu Prakerja Rudy Salahuddin menegaskan tidak ada penunjukan langsung kepada delapan mitra dalam program Kartu Prakerja. Semua mekanisme dilakukan melalui kerja sama dengan manajemen pelaksana (PMO) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

”Pemerintah tidak menunjuk, jadi kita dari awal mengajak bicara beberapa platform besar ada yang e-commerce, marketplace, dan platform pelatihan,” terangnya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (29/4).

Rudy mengatakan delapan platform yaitu BukaLapak, MauBelajarApa, Pintaria, Ruangguru, Sekolahmu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sisnaker terlebih dahulu ditawarkan oleh pemerintah untuk ikut membantu dalam program Kartu Prakerja.

Ia menuturkan proses tersebut tidak melalui lelang karena program ini bukan merupakan pengadaan barang dan jasa, melainkan bentuk kerjas sama dari pemerintah untuk bisa membantu program Kartu Prakerja. ”Dan kenapa tidak dilelang karena memang ini bukan pengadaan, ini hanya kerja sama dari pemerintah untuk membantu program Kartu Prakerja,” jelasnya.

BACA JUGA: Ini Harapan Tjahjo Kumolo kepada Peserta Pelatihan Kepemimpinan

Ditambahkannya, dana yang dikeluarkan oleh pemerintah sebesar Rp3,55 juta per orang juga akan secara utuh diperuntukkan bagi peserta yang lolos mengikuti pelatihan.

Ia menyebutkan delapan digital platform mitra itu tidak bersifat tetap karena akan dievaluasi sehingga pemerintah masih membuka peluang untuk menambah jumlah mitra yang berkontribusi dalam program ini.

Rudy juga menegaskan, pemerintah juga tidak terlibat dalam pembagian komisi antara pihak digital platform dengan lembaga pelatihan. ”Kita tidak menentukan komisi yang wajar dan itu memang perjanjian antara platform dengan lembaga pelatihan jadi kita tidak ikut-ikut dalam aturan tersebut,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan saat ini terdapat dua ribu jenis pelatihan yang disediakan oleh 233 lembaga pelatihan di delapan digital platform.

Ia menyatakan dana sebesar Rp1 juta untuk membeli jenis pelatihan itu akan diterima oleh lembaga pelatihan setelah peserta memilih, namun lembaga pelatihan akan membayar ke digital platform sesuai dengan perjanjian antarbisnis atau business to business (B2B). ”Sisnaker milik pemerintah dia tidak boleh charge uang, nol persen. Lembaga pelatihan memiliki kemerdekaan partner dengan siapa,” katanya.

BACA JUGA: Selama Belum ada Vaksin, Tunda Pilkada!

Tak hanya itu, Denni menegaskan dalam menawarkan kerja sama terhadap digital platform juga sudah ditentukan kriteria dan standarnya yang disusun bersama beberapa asosiasi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). ”Ketika kita menyusun diskusi ini kami juga mengundang Apindo untuk menyusun karena negara kita besar untuk meningkatkan wirausaha,” katanya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebutkan terdapat 288.154 orang dinyatakan lolos untuk mengikuti pelatihan program Kartu Prakerja gelombang kedua. ”Untuk gelombang kedua mungkin sudah banyak sekali masyarakat yang menerima notifikasi ini jumlahnya 288.154 orang,” jelasnya.

Sementara itu total peserta yang telah mendaftar program Kartu Prakerja hingga Rabu (29/4) sebanyak 8,6 juta orang dengan 168.111 orang diterima pada gelombang sebelumnya. Denni menyatakan pendaftar program ini tersebar dari Sabang sampai Merauke seperti Pangkajene, Digul, Dogiyayi, Nias, Kepahiang, Paniai, dan daerah lainnya. ”Banyak sekali sambutannya kalau kita optimis menjalankan ini dengan sebaik-baiknya. Hopefully bisa menjangkau banyak masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Denni menuturkan pemerintah telah melakukan transfer dana sebesar Rp3,55 juta ke rekening para peserta yang dinyatakan lolos gelombang kedua pada Selasa (28/4). Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3,55 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta untuk membeli berbagai pelatihan di platform digital mitra.

BACA JUGA: Penyekatan Jalan Dilakukan di Seluruh wilayah

Kemudian, insentif setelah penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dan insentif setelah mengisi tiga survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei.

Denni melanjutkan, saat ini telah ada 2 ribu jenis pelatihan yang disediakan oleh 233 lembaga pelatihan di delapan platform digital mitra resmi yakni BukaLapak, MauBelajarApa, Pintaria, Ruangguru, Sekolahmu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sisnaker. Dari sisi jenis pelatihan yang paling banyak diminati oleh para peserta adalah pelatihan bahasa Inggris baik grammar dan TOEFL.

”Kami melihat yang dibeli masyarakat macam-macam ada yang membeli Rp24 ribu hingga Rp1,5 juta. Kita akan melayani 5,6 juta penerima manfaat jadi strateginya menyediakan jenis pelatihan sebanyak mungkin,” katanya.

Denni juga menyebut sudah ada 8,6 juta orang yang telah mendaftar program Kartu Prakerja. Jumlah itu menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja semakin dikenal oleh masyarakat secara luas serta keberhasilan pemerintah dalam menyediakan mekanisme pendaftaran yang mudah untuk diakses.

BACA JUGA: Dilanda Covid-19, Pengusaha Mamin Tak Mampu Bayar THR

”Saya berbesar hati karena jumlah ini sebenarnya luar biasa karena berarti program ini diketahui dan akses yang terbuka membuat masyarakat mendaftar dengan mudah,” imbuhnya.

Denni pun mengimbau agar masyarakat dapat segera mendaftar program Kartu Prakerja gelombang ketiga karena penutupannya akan dilakukan pada Kamis (30/4) pukul 16.00. ”Untuk gelombang ketiga akan ditutup pada Kamis pukul 16.00. Kalau belum diterima di gelombang satu dan dua silahkan teman-teman bergabung di gelombang selanjutnya,” ujarnya.

Admin
Penulis
-->