MAKASSAR - Pelanggaran aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) cukup besar. Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 mencatat lebih 20 kasus setiap hari.Perbatasan yang menjadi akses masuk ke wilayah Makassar, setiap hari dijaga ketat aparat kepolisian dan petugas Gugus Tugas Covid-19.
Pengetatan akses itu di antaranya perbatasan Jl Tamangapa Raya-Samata dan Jl Aroepala-Jl Tun Abdul Razak. Penjagaan dilakukan 24 jam. Sejak 24 April 2020, Polda Sulsel mendata jumlah pelanggaran yang di atas 20 kasus per hari.
Pelanggaran tersebut berupa berboncengan satu kendaraan, tetapi tidak satu tempat tinggal. Adapula yang naik kendaraan roda empat tetapi melebihi kapasitas muatan. Juga tidak memakai masker dengan alasan belum beli atau ketinggalan di rumah.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sejak pelaksanaan PSBB, ada 390 aparat dari Polda Sulsel yang turut membantu aparat Polrestabes Makassar. Aparat kepolisian tersebut juga didukung 222 petugas dari Pemkot Makassar serta 108 aparat dari TNI.
Selama beberapa hari, aparat mencatat pelanggaran bisa di atas 20 kasus. Namun saat ini sudah mulai turun. Yang melanggar saat ini hanya diberi teguran, belum ada penindakan.
"Kami masih mengedepankan tindakan persuasif. Jadi yang melanggar masih disuruh kembali ke rumah dan tidak boleh melanjutkan perjalanannya," tuturnya.
Lurah Tamangapa, Rasyid Razak mengatakan, pemeriksaan di perbatasan Jl Tamangapa Raya-Samata Gowa cukup rapi. Tidak merepotkan pengguna jalan yang mengakibatkan kemacetan. Tetapi pelanggaran tentunya tetap ada.
"Justru banyaknya pelanggaran yang didapat artinya petugas Gugus Tugas Covid-19 yang menjaga perbatasan bertugas dengan teliti," tuturnya.
Prosedur pemeriksaan selama penerapan PSBB, ruas jalan dibuat menjadi dua jalur. Ada yang memeriksa orang yang datang ke Tamangapa, ada pula yang memeriksa orang yang sudah pulang dari Tamangapa dan ingin menuju Samata. Setiap jalurnya ditempatkan empat petugas kesahatan dan empat aparat.
"Jadi diperiksa harus pakai masker kemudian dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Kendaraan disemprot disinfektan dan tangan pengendara diberi cairan hand sanitizer," tuturnya.
Cara ini dilakukan bergantian dengan durasi cepat. Kendaraan tidak menumpuk sama sekali. Petugas juga bergantian hingga terlihat rapi dan melakukan sesuai standar operasional prosedur. (wis)