Mimpi Merdeka Suku Konyak di Perbatasan Dua Negara

fin.co.id - 29/04/2020, 03:43 WIB

Mimpi Merdeka Suku Konyak di Perbatasan Dua Negara

MYANMAR - Raja suku Konyak berada di Myanmar. Tetapi untuk urusan makan mereka mendapatkan suplai dari India. Beda negara, beda tempat. Beda aturan.

Soal jarak, sangat tipis. Desa-desa yang dihuni suku Konyak, berada persis di perbatasan Myanmar dan India. Mereka hanya dipisahkan oleh perbukitan.

Mereka tetap bertahan di tengah kondisi memperihatinkan. Ini garis hidup mereka untuk menghimpun peradaban.

Konyak hanyalah salah satu dari puluhan suku Naga. Totalnya ada ada 400.000 orang. Silisilahnya pun berbeda-beda. Mereka terpisah, dan terasing di ujung utara Myanmar yang terpencil.

Untuk sampai ke kota, mereka harus berjalan kaki puluhan kilo menyusuri perbukitan dan lembah. Hanya untuk menjual sayur-sayuran.

Di masa-masa normal, mereka hidup dalam belas kasih tentara India yang menjaga pos-pos perbatasan. Kerap suku ini pun dicap sebagai ancaman kelompok gerilyawan menentang pemerintahan Myanmar.

Tonyei Phawng, mengklaim sebagai generasi ke-12 yang mendapat gelar raja dan memimpin suku Konyak.

Ia memimpin puluhan prajurit. Mengidentifikasi anak buahnya sangat mudah. Lihat saja tatonya.

[caption id="attachment_455812" align="alignleft" width="512"] Tonyei Phawng, generasi ke-12 yang mendapat gelar raja. (Foto: Afp)[/caption]

Para prajurit ini tak segan mereka menghabisi nyawa lawan dan membawa pulang kepala musuh sebagai piala.

”Hak-hak kami ditolak (Merdeka, Red). Tapi negara tidak memberikan kemudahan bagi rakyatnya,” tutur Tonyei Phawng.

Perbatasan ditutup. Akses dipersulit. Ini bukan atas kemauan mereka. Tak terkecuali tentara India. Larangan masuk perbatasan dilakukan dengan alasan wabah Virus Corona (Covid-19).

”Kami tak kenal itu (Corona, red). Kami kebal dalam ancaman penyak. Tapi mereka tak percaya,” ucapnya.

Penolakan yang terjadi nyaris menimbulkan kericuhan di perbatasan. Untung saja pemerintah India menyediakan ransum darurat sebagai pengganti agar kami tidak mencari nafkah di kawasan perbatasan.

”Semua dari mereka (Tentara India) Tidak ada yang datang dari otoritas Myanmar,” terangnya.

Admin
Penulis