Klien Robert memang banyak orang kaya. Itulah sebabnya ia tidak mau menyebut mereka murid. Tempat yoganya pun di kawasan perumahan paling mahal di Surabaya: Graha Famili --yang ada golfnya.
Dengan menggunakan Zoom guru yoga bisa melihat muridnya --eh, kliennya. Termasuk bisa membetulkan gerakan mereka yang salah.Karena itu Robert membatasi kelas online itu. Hanya 12 orang. Tiap satu sesi.
"Setengah private," kata Robert.
Untuk itu Robert mengenakan tarif Rp 35.000 per orang. Satu jam di online.
Kalau dikalikan 12 hasilnya lebih kecil dibanding mengajar gaya lama: Rp 800.000 sekali hadir.
Tapi angka itu tetap lumayan --daripada menganggur. Apalagi ia masih bisa membuka kelas-kelas online berikutnya. Di jam jam yang berbeda, pun di hari yang lain.
Wahai para guru yoga! Saya salut pada kalian. Kalian adalah golongan yang cepat move on.
Sebenarnya saya ingin menulis kalian semua. Satu persatu. Tapi biarlah Robert mewakili kalian. Kebetulan satu kota dengan saya.
"Anda sempat libur berapa lama? “
"Sepuluh hari, pak. Sejak tanggal 19 Maret," jawab Robert. "Pertama mengajar di online 29 Maret," tambahnya.
"Sebelum online berapa murid Anda?"
“Yang di Roca, Graha Famili 60 orang. Yang di Gold Gym, Grand City 25 orang."
"Sudah berapa tahun jadi guru yoga? Pertama di mana?"
"Sejak tahun 2014. Pertama di Surabaya."
"Anda lahir di mana?"