BANDUNG – Adanya Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Bandung kata Sekertaris Daerah Ema Sumarna sebenarnya menargetkan pendemi covid-19 mereda.
“PSBB itu punya target pandemi mereda, syukur berhenti ideal selesai,” ungkap Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Ema Sumarna di kantor Wali Kota, Selasa (28/4/2020).
“Perilaku diam di rumah, bekerja di rumah dan belajar dirumah kalau beraktivitas memang yang dikecualikan. Karyawan 90 persen sudah work form home. Saya imbau di swasta juga begitu pada kantor dan toko yang tidak menjual dikategorikan kami mohon tutup toko pakaian, sepeda, emas, ‘wayahnya’ apotek dan pasar modern masih bisa beroperasi tapi pasar modern dibatasi,” ucapnya.
Penyabaran covid-19 ini kata Ema kini sudah ada transmisi lokal yang semula dari cluster Lembang. Soal pada jam buka puasa masih banyak kerumunan, Ema membenarkan. Menurut dia, kalau berbicara komoditas seharusnya yang dijual itu makanan saja.
“Ada orang akal akalan dia jualan cat tapi nyimpen beras seolah olah mengakali. Video viral buah buahan di dalam ada yang mudik,” gerutunya. Terkait pelanggaran PSBB sendiri diakuinya masih banyak. “Jelas arahannya (gubernur) jauh lebih diperketat ekstremnya dari Bandung gak bisa keluar Bandung termasuk sebaliknya kecuali yang dikecualikan.
Tapi di lapangan, cek poin dari jam 6 sampai jam 20, saya ingatkan orang datang sebelum jam 6. Itu artinya lolos, bagaimana selepas jam 8 masuk ke Bandung petugas tidak ada. Strategi harus diubah dan diperluas bisa saja cek poin jadi 24 jam. Apakah siap itu tergantung pimpinan itu sesuai kebutuhan yang utama sadar,” tegasnya.
Ema pun memastikan cek poin selama ini tidak ada yang kosong kalau terlambat datang bisa jadi. Jika ada cek poin yang kosong, Ema minta ditunjukan dimana dan disertakan bukti agar tidak menjadi fitnah. Ungkapnya lagi Bodetabek (Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi) ssesuai arahan gubernur Jabar jelas memerintahkan bahwa sekarang harus diperketat.
“Yang boleh beraktivitas hanya orang yang tinggal di Bandung yang keluar beraktivitas diluar kecualikan yang diluar Bandung yang dikecualikan bisa masuk,” tuturnya.
Masih kata Ema, PSBB itu pengetatan kecuali yang dikecualikan supaya mobilitas berkurang tidak seperti keseharian. Perubahan itu secara bertahap.
Di cek poin diakuinya kini penggunaan masker mendekati 100 persen tinggal penggunaan sarung tangan yang hanya 20 30 persen.(kai)