JAKARTA - Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) resmi menghentikan Eredivisie musim 2019-2020. Sejalan dengan itu, KNVB pun mengumumkan, bahwa Eredivisie edisi ke-64 tanpa memiliki sang juara dan juga yang terdegradasi.
Padahal, posisi klasemen Eredivisie musim ini cukup ketat. Di mana, Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar bersaing ketat dengan kedua tim sama-sama mengoleksi 56 poin, meski Ajax unggul selisih gol dan menempati posisi pertama.
Dengan dihentikannya musim 2019-2020, Eredivisie musim ini dipastikan tak mengadakan sistem degradasi. Tiga tim terbawah, Fortuna Sittard, ADO Den Haag, dan RKC Waalwijk tetap berkompetisi di kasta teratas Liga Belanda musim depan.
KNVB juga menetapkan, bahwa dua tim teratas Ajax dan AZ akan berpartisipasi dalam Liga Champions musim depan. Sedangkan tim peringkat tiga dan empat, Feyenoord dan PSV Eindhoven, berpartisipasi di Liga Europa.
Sejauh ini, Eredivisie menjadi satu-satunya kompetisi sepak bola di Eropa yang memastikan menghentikan musim 2019-2020. Sebelumnya, Liga Belgia juga mengumumkan niat menghentikan musim 2019-2020 meski keputusan itu belum diputuskan.
Pasalnya, Pemerintah Belanda memperpanjang larangan aktivitas yang mengundang keramaian hingga 1 September 2020. Situasi tersebut membuat KNVB menangguhkan berbagai kompetisi, termasuk Eredivisie musim ini hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Setelah berkonsultasi dengan UEFA dan klub-klub peserta, KNVB memutuskan untuk menghentikan Eredivisie musim ini.
"Menyadari perbedaan visi dan kepentingan klub-klub, KNVB sadar bahwa keputusan apa pun harus dibuat, setiap opsi akan tetap merugikan," bunyi pernyataan resmi KNVB.
"Akan sangat jelas bagi semua orang yang terlibat, mulai dari suporter dan pemain hingga direktur dan wasit, bahwa kesehatan masyarakat selalu didahulukan," sambungnya.
"Namun demikian, dewan sepak bola profesional sadar jika keputusan hari ini akan menyebabkan kekecewaan besar dalam sepak bola bagi sebagian orang," lanjut KNVB.
Menanggapi keputusan tersebut, gelandang Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech, mengaku kesal karena timnya tak dinobatkan sebagai juara Eredivisie musim 2019--2020. Pasalnya, Ajax dan AZ Alkmaar sama-sama mengoleksi 56 poin dan Ajax unggul selisih gol.
Ziyech kesal karena De Godenzonen yang memuncaki klasemen tak dinobatkan sebagai juara. Padahal, ia menilai Ajax layak juara meski hanya unggul selisih gol.
"Ayolah, hal tidak masuk akal apa yang saya dengar? Lagipula, kami sudah berada di puncak klasemen," kata Ziyech kepada media Belanda, AD.
"Semua pembicaraan soal AZ lebih layak juara karena mereka mengalahkan kami dua kali. Jadi selisih gol tidak dihitung lagi? Tentu saja ini omong kosong," tegasnya.
"Bagaimana cara PSV menjadi juara pada 2007? Tepat, hanya unggul satu gol," sambungnya.