"Kalau di sini lolos, di depan, mobil akan terjaring lagi sampai Jawa Tengah," katanya pula.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menjelaskan bahwa operasi Ketupat akan digelar selama 37 hari, mulai 24 April hingga 31 Mei 2020.
Sebanyak 175 ribu personel gabungan TNI dan Polri diturunkan. Termasuk juga anggota dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Daerah.
“Mulai dari Aceh sampai Merauke, Papua,” ujarnya.
Argo menjelaskan dalam Operasi Ketupat ini, Polri menyediakan 58 titik pos penjagaan dan penyekatan larangan mudik (lihat grafis).
“Tujuan operasi ketupat ini yang pertama adalah melarang masyarakat untuk mudik, guna mencegah penyebaran COVID-19,” ujarnya.
Selain itu, operasi digelar untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah Puasa dan terhindar dari wabah COVID-19.
“Ketiga adalah terwujudnya Kamtibmas yang kondusif saat dan sesudah Lebaran,” ujar dia.
Dia menjelaskan, secara teknis akan ada pos pelayanan terpadu yang bersinergi dengan TNI dan instansi terkait lainya.
Menurutnya, petugas akan menertibkan seluruh pengendara yang melintas untuk tidak mudik, selanjutnya akan menindak pengendara yang nekat.
Akibat larangan dan pemblokiran, sejumlah terminal antarkota antar provinsi di Jakarta tak beroperasi.
Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur memastikan seluruh aktivitas pelayanan penumpang telah dihentikan sementara mulai Jumat.
"Per hari ini sudah tidak boleh keberangkatan mudik baik udara, laut, dan darat," kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang, Afif M.
Dua pintu masuk dan keluar Terminal yang mengarah ke Tol Lingkar Timur Jakarta serta jalan protokol sudah ditutup dengan barier. Tidak ada layanan kedatangan maupun keberangkatan angkutan umum di lokasi itu.
"Tidak akan ada PO bandel, pintu masuk dan keluar kota tutup semua tidak bisa diakses mereka," katanya.