Tidak hanya perikanan, penjualan telur ayam pun melesu. Ketika harga stabil, satu kilogram telur ayam dijualnya dengan harga Rp 20.000-21.000 di kandang. Saat ini, hanya Rp 18.600 per kilogramnya.
“Memang turun drastis. Kita harga jual rendah, tetapi harga pakan naik Rp 200 per kilogram sejak 1 April lalu,” kata dia.
“Sebelum wabah Covid-19, ayam ternak berpenyakit mungkin karena cuaca. Produksi telur otomatis menurun, sekarang saat ayam sehat malah terdampak Covid-19 yang mana daya beli melesu,” sambung Jaka.
Dia berharap ada intervensi nyata dari pemerintah. Jangan sampai, pemerintah hanya konsentrasi menanggulangi penyebaran wabah saja, namun dampak-dampak yang ditimbulkan, harus mulai diperhatikan.
“Bagaimana mendongkrak supaya ekonomi tetap bergeliat khususnya perikanan dan peternakan. Sebab, itu komoditas kebutuhan pokok masyarakat,” katanya. (igi)